Diintimidasi soal Pembangunan Sekat Los, Pedagang Pasar Weleri Kendal Wadul ke Wabup Basuki

KENDAL, Lingkarjateng.id – Merasa diintimidasi, para pedagang Pasar Weleri curhat saat didatangi Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki yang didampingi Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop UKM) serta Camat Weleri Dwi Cahyono Suryo di lokasi Pasar Relokasi Terminal Colt Weleri pada Kamis, 13 Juni 2024.

Salah satu pedagang, Sutarmi, mengatakan bahwa dirinya dan para pedagang lain merasa keberatan dengan harga yang dipatok untuk pembuatan sekat los Pasar Weleri yakni Rp 4 juta untuk lantai satu dan Rp 3 juta untuk lantai dua.

“Terkait pembangunan sekat itu pak, kok kita suruh bayar Rp 3 juta dan Rp 4 juta. Terus kalau sampai tanggal 15 Juni kita tidak kita ikuti katanya mau ditarik lagi sama Dinas. Nah itu kan membuat kita takut, seperti diintimidasi,” katanya.

Selain itu, Sutarmi yang sehari-harinya berjualan sayur juga menyampaikan curhatannya agar penataan lapak pedagang basahan dan sayur bisa dijadikan satu.

“Keinginan pedagang sayur sama basahan seperti dulu dijadikan satu, biar ramai. Masa pedagang ikan dijadikan satu sama pedagang pakaian, nggak sinkron dong,” imbuhnya.

Menanggapi beragam curhatan yang ada, Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki mengatakan kehadirannya memang untuk berdiskusi dengan para pedagang sehingga diharapkan dapat meminimalisir keresahan yang timbul.

“Pemerintah mempunyai kebijakan untuk kepentingan seluruh pedagang. Bukan orang per orang. Kalau terkait angka Rp 3 juta Rp 4 juta itu mungkin kurang koordinasi saja. Yang jelas pemerintah yakin dan percaya tidak akan berbuat yang melanggar aturan,” tegas Windu Suko Basuki.

Sementara itu, Kepala Disdagkop UKM Kendal, Toni Ari Wibowo, menyatakan bahwa apa yang disampaikan koordinator Pasar Weleri menurutnya bukan sebuah intimidasi tetapi hanya sebuah pemberitahuan.

“Ini sebenarnya bukan intimidasi tetapi sebuah pemberitahuan saja. Harapan kami teman-teman yang sudah mendapatkan undian bisa segera masuk. Kalau yang bersangkutan tidak mau masuk dengan alasan Pak saya punya empat baru satu, nah mending nunggu tahap satu. Yang ini bisa diisi sama yang lain daripada dikosongkan sampai dibangunkan tahap kedua,” bebernya.

Terkait pembangunan sekat los, pihaknya mempersilakan para pedagang untuk membangun sendiri, namun tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah.

“Dipersilakan bangun sendiri, itu internal teman-teman sendiri. Kalau Rp 3 juta dan Rp 4 juta itu njenengan komplain ke kami, kita rembukan lagi. Yang penting silakan bangun dengan catatan sama dengan contoh yang ada,” terang Toni.

Toni menambahkan, pihaknya belum bisa memberikan batas waktu kepada para pedagang untuk pindah ke Pasar Weleri yang sudah diresmikan sejak Februari 2024 lalu.

“Kita baru kondisikan, itu biar bisa siap dulu. Saya pastikan itu clear dulu. Pesan saya pemerintah sudah berupaya luar biasa. Monggo para pedagang yang sudah mendapatkan undian kemarin bisa segera masuk. Karena regulasi sekarang tidak seperti tahun kemarin. Dulu ada uang pangkal, ada retribusi tahunan. Itu semua dihapus, yang ada hanya retribusi harian saja. Ini sangat luar biasa,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)

Similar Posts