Hadapi Musim Kemarau, BPBD Kendal Sosialisasikan Antisipasi Dampak El Nino

KENDAL, Lingkarjateng.id Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Ali Sutaryo, mengungkapkan berdasarkan hasil rapat dengan BMKG di Semarang beberapa hari lalu dinyatakan musim kemarau diperkirakan mulai berlangsung pada Mei sampai Agustus 2024. Sedangkan puncaknya diprediksi akan terjadi pada bulan Juli hingga Agustus.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati jangan sampai membakar sampah sembarangan, sampah harus kita tempatkan di tempatnya. Dan juga jangan membakar pohon atau ranting sembarangan dan tidak ditunggu karena bisa menimbulkan kebakaran yang masif,” tuturnya, Senin, 29 April 2024.

BPBD Kendal menggandeng pemerintah kecamatan hingga desa untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar hati-hati saat menyalakan api pada musim kemarau.

“Untuk mencegah bencana yang diakibatkan El Nino yakni kita selalu menyampaikan mitigasi bencana karena untuk mengurangi kejadian bencana luas. Kami juga memberikan sosialisasi kepada pejabat kecamatan ataupun kelurahan untuk selalu mengimbau kepada masyarakatnya agar jangan main-main api,” jelasnya.

Kemudian pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk merawat saluran drainase meski saat musim kemarau. Salah satunya dengan tetap menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah di saluran air.

“Walaupun musim kemarau jika nantinya ada hujan dan drainase itu tidak dirawat dan masyarakat membuang sampah sembarangan kan bisa menyumbat aliran dari air hujan tersebut dan nantinya akan terjadi bencana banjir,” terangnya

Selain itu, BPBD Kendal juga mengimbau masyarakat agar selalu peduli lingkungan dan tidak bertindak ceroboh seperti membuang putung rokok sembarangan. 

“Yang perlu kita waspadai itu seperti tahun kemarin dari TPA Darupono itu biasanya terjadi kebakaran. Saya berpesan setiap terjadi bencana mohon segera dilaporkan ke 112 baik kebakaran atau kejadian apapun terkait dengan bencana seperti tanah longsor, banjir, kekurangan air bersih untuk menghubungi BPBD Kabupaten Kendal,” bebernya.

Disisi lain Sekretaris BPBD Kendal, Huda Kurniawan, menyampaikan ada beberapa titik rawan kekeringan yang berdampak pada krisis air bersih dan perlu diwaspadai.

“Sampai Januari tahun 2024 ini ada 7 kecamatan 12 desa yang rawan kekeringan dan krisis air bersih. Diantaranya, Kecamatan Ringinarum, Pageruyung, Plantungan, Sukorejo, Patean, Limbangan, dan Kaliwungu. Nah 7 kecamatan ini banyak yang minta air bersih karena kekeringan. Karena sumur kedalaman 30 meter itu sudah tidak keluar air,” terangnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)

Similar Posts