JAKARTA, Lingkar.news – Presiden Joko Widodo melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 17 Juli 2023.
“Demi Allah, saya berjanji bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya, demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Budi Arie saat mengucapkan janji jabatan mengikuti Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 17 Juli 2023.
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 62 P Tahun 2023 tentang Pengangkatan Menteri Komunikasi dan Informatika Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024 tertanggal 14 Juli 2023.
Menkominfo Jadi Tersangka Korupsi BTS 4G, Rugikan Negara Rp 8 T
“Bahwa saya, dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” demikian janji tersebut.
Hadir dalam pelantikan tersebut antara lain Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Kasus Korupsi BTS Kominfo, Kejagung Sita 11,7 Ha Tanah Milik Johnny G Plate
Selain itu, hadir pula Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto, Anggota Wantimpres Mardiyono, Anggota Komisi Yudisial Amzulian Rifai, Ketua Mahkamah Agung Muhammad Syarifuddin, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Budi Arie Setiadi menjadi Menkominfo menggantikan Johnny Gerard Plate, yang diberhentikan pada 19 Mei 2023 karena menjadi terdakwa dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4 Bakti Kominfo Tahun 2020-2022.
Usai pemberhentian tersebut, Menkopolhukam Mahfud MD sempat menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Menkominfo.
Budi Arie Setiadi merupakan Ketua umum Relawan Pro Jokowi (Projo) dan menduduki jabatan terakhir di Kabinet Indonesia Maju sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT).
Budi Arie juga pernah menjabat sebagai kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) PDI Perjuangan DKI Jakarta selama lima tahun pada 2005. Pria kelahiran 20 April 1969 itu juga pernah menjabat sebagai wakil ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Budi Arie adalah relawan pendukung Jokowi saat kampanye Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Projo didirikan pada 2013 dan disebut-sebut sebagai organisasi masyarakat pendukung Jokowi.
Projo bertransformasi dari organisasi relawan menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mendapat status resmi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Mengenal BTS BAKTI, Proyek yang Jerat Menkominfo Jadi Tersangka Korupsi
Budi Arie menyelesaikan pendidikan sarjana di Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (UI). Dia pernah menjadi redaktur pelaksana Majalah Suara Mahasiswa UI pada 1993-1994. Dia juga aktif mengelola mingguan Media Indonesia pada 1994-1996.
Budi Arie pernah menjadi ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI tahun 1994 dan Presidium Senat Mahasiswa UI tahun 1994/1995.
Sementara itu, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang baru dilantik, Budi Arie Setiadi, untuk menuntaskan proyek pembangunan menara Base Transceiver System (BTS) sesuai rencana pemerintah, meskipun aparat penegak hukum sedang mengusut kasus dugaan korupsi dalam proyek itu.
Nasib Pencalegan Menkominfo Usai Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Kata KPU
“Saya ingin yang pertama di Kementerian Komunikasi dan Informatika, penyelesaian BTS diutamakan, penyelesaian hukum silakan berjalan, kita hormati, tetapi penyelesaian BTS juga harus berjalan,” kata Presiden Jokowi setelah Pelantikan Menteri, Wakil Menteri, dan Anggota Wantimpres Sisa Masa Jabatan 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 17 Juli 2023.
Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan BTS di seluruh daerah, terutama di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T) sangat penting untuk memberikan pelayanan akses komunikasi dan digitalisasi kepada masyarakat. Karena itu, dia meminta proyek BTS tersebut jangan sampai terbengkalai.
“Jangan sampai sudah peristiwa hukum, BTS terbengkalai, ini yang saya tidak mau, tugas beratnya di situ,” kata Presiden Jokowi.
Kasus Korupsi BTS Kominfo, Johnny G Plate Ajukan Diri Jadi Justice Collaborator
Selain tugas melanjutkan proyek BTS, Presiden juga memerintahkan Budi Arie untuk membawa Indonesia agar tidak tertinggal dengan perubahan dunia yang begitu cepat di bidang teknologi dan informatika. Karena itu, Presiden Jokowi juga melantik Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika untuk membantu Budi Arie. Nezar sebelumnya, dikenal sebagai wartawan dan kemudian menjadi direksi BUMN.
“Agar yang berkaitan dengan kedaulatan data, yang berkaitan dengan artificial intelligence (AI), berkaitan dengan frekuensi, dengan satelit, semuanya bisa dirampungkan dan dituntaskan, dan juga, akan kita bantu lagi dengan (membentuk) Satgas, yang memang waktunya sangat mepet sekali,” tambah Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, waktu yang dimiliki Menkominfo dan Wamenkominfo baru tidak banyak untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan strategis. Budi Arie dan Nezar, serta seluruh jajaran Kemenkominfo, hanya memiliki waktu kurang dari 1,5 tahun sebelum masa Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 selesai. Karena itu Presiden Jokowi juga akan membentuk Satuan Tugas di bidang komunikasi dan informatika.
“(Soal satgas) akan dibicarakan dengan Pak Menteri dengan Pak Wamen karena ini bukan persoalan mudah,” ujarnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)