Pasien Puas Gunakan Tindakan ESWL di RSUD Soewondo Kendal

KENDAL, Lingkarjateng.id – Pasien mengidap penyakit batu ginjal bernama Juli (50), warga Desa Magangan, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal kini mengaku lega karena sudah ada layanan ESWL di RSUD dr. H. Soewondo Kendal.

Menurut Juli, keberadaan layanan ESWL di RSUD dr. H. Soewondo Kendal membuatnya yang takut akan tindakan operasi menjadi lebih lega. Pasalnya, tindakan ESWL menggunakan gelombang kejut yang akan ditembakkan dokter dari luar tubuh.

“Tidak terasa sakit dan nyeri. Saya sudah dua kali melakukan tindakan ESWL ini. Semoga segera bisa hilang total dan sembuh,” harap Juli.

RSUD Soewondo Kendal Miliki Layanan ESWL

Sementara itu, Spesialis Urologi RSUD dr. H. Soewondo Kendal, dr. Adhitya Fajar Prasetya, MKedKlin, Sp.U menjelaskan bahwa cara kerja ESWL adalah dengan menggunakan gelombang kejut yang difokuskan oleh sinar-X ke batu ginjal dan berjalan ke tubuh melalui kulit dan jaringan lalu mencapai batu kemudian memecahnya menjadi fragmen kecil.

“Selama beberapa minggu setelah perawatan, potongan-potongan kecil itu dikeluarkan dari tubuh dalam urine. Oleh karenanya, tindakan ESWL cocok untuk pasien yang memiliki batu ginjal dengan ukuran diameter maksimal dua sentimeter,” jelasnya.

Setelah prosedur ESWL dijalankan, kata dr. Adhitya, pasien akan dirawat selama beberapa jam sebelum diperbolehkan pulang. Ia menyebut, keluhan atau efek samping ESWL yang mungkin timbul adalah rasa sakit saat batu ginjal keluar melalui saluran kencing.

RSUD Soewondo Kendal Miliki Pelayanan ESWL, Tindakan Pecah Batu Ginjal Tanpa Operasi

“Maka dari itu, pasien yang menjalani proses pemulihan pasca-ESWL disarankan banyak minum air putih untuk memperlancar pembuangan sisa-sisa batu. Jika rasa sakitnya tak tertahankan dapat mengkonsumsi obat yang sudah diresepkan atau hubungi dokter untuk mendapatkan obat tambahan,” ujarnya.

Selain itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup sehat demi mencegah kemungkinan mengalami batu ginjal.

“Seperti, penuhi asupan cairan setiap hari dan hindari konsumsi makanan kaya oksalat atau asam urat yang menjadi pemicu batu ginjal,” pesannya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Similar Posts