Warga Binaan Lapas Terbuka Kendal Sukses Panen 5 Ton Jagung Hibrida

KENDAL, Lingkarjateng.id – Sempat gagal dalam proses budidaya jagung, tidak membuat semangat surut. Namun, justru menjadi cambuk untuk mencapai keberhasilan, seperti halnya para warga binaan Lapas Terbuka Kelas II A Kendal yang melakukan budidaya jagung hibrida sejak tahun 2019.

Sebelumnya, para warga binaan sempat memperoleh hasil panen yang jauh di bawah target dan bahkan sampai mengalami gagal panen. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Lapas (Kalapas) Terbuka Kendal, Rusdedy.

“Proses pembelajaran budidaya jagung yang dilakukan selama ini, akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa. Pada tahun-tahun sebelumnya, program ini menghadapi tantangan dengan hasil yang jauh di bawah target,” kata Kalapas Terbuka Kendal, Rusdedy.

Selain hasil panen yang jauh di bawah target, Rusdedy juga mengungkapkan bahwa, warga binaan pernah mengalami gagal panen jagung hibrida.

lapas terbuka kendal
MENUNJUKKAN HASIL PANEN: Kalapas Terbuka Kendal, Rusdedy saat menunjukkan hasil panen jagung hibrida. (Unggul Priambodo/Lingkarjateng.id)

Para warga binaan dan petugas Lapas akhirnya berhasil menunjukkan kemajuan yang signifikan, setelah mengikuti pelatihan budidaya jagung pada tahun 2021.

Pelatihan tersebut bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang dan dukungan dari Yayasan WAIBI serta Kementerian Bappenas RI.

Rusdedy mengatakan, kini warga binaan dan petugas Lapas bisa menghasilkan jagung hibrida sebanyak 5 ton per hektar.

“Produktivitas budidaya jagung yang awalnya hanya mencapai 2 hingga 3 ton per hektar, kini telah mencapai standar nasional sebanyak 5 ton per hektar,” tuturnya.

Menurutnya, warga binaan telah menguasai seluruh proses budidaya jagung hibrida, mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pengolahan pascapanen.

Berkat keberhasilan budidaya jagung hibrida, Lapas Terbuka Kendal juga sukses meraih penghargaan dari Kementerian Pertanian RI, pada kegiatan ketahanan pangan nasional budidaya jagung di wilayah khusus.

“Prestasi ini sangat diapresiasi oleh banyak pihak, termasuk Kementerian Pertanian RI yang memberikan penghargaan Terbaik Pertama kepada Lapas Terbuka Kendal,”ujarnya.

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa warga binaan Lapas Terbuka Kendal bersungguh-sungguh dalam mengembangkan keterampilan pertanian, khususnya dalam budidaya jagung hibrida.

Ia mengatakan, hal ini bertujuan agar para warga binaan turut berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

“Jadi langkah ini tidak hanya memberikan kemandirian kepada narapidana,” jelasnya.

Ia berharap, prestasi yang diraih Lapas Terbuka Kendal dapat memotivasi Lapas lainnya untuk ikut serta membudidaya tanaman.

“Dan memberdayakan narapidana dalam pengembangan keterampilan pertanian,” ucapnya.

Menurutnya, dengan memberikan kesempatan kepada warga binaan, maka warga binaan bisa berkontribusi dalam ketahanan pangan negara. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)