Viral, Petani di Kendal Hibahkan Lahan 1.800 M2 untuk Embung

KENDAL, Lingkarjateng.id – Kisah kedermawanan Subari, petani asal Desa Kalibareng, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, viral di media sosial belum lama ini. Subari menghibahkan 1.800 m² lahannya untuk dijadikan embung, padahal dirinya bukan seorang tuan tanah melainkan salah satu penerima Program Keluarga Harapan (PKH).

Aksi mulia warga Rt 1 Rw 1 Desa Kalibareng itu bermula dari rasa prihatin melihat petani-petani di desanya yang kesulitan mendapatkan air untuk lahan pertanian. Sedangkan, lahan miliknya selalu berkecukupan hingga bisa panen lebih dulu. Hal tersebut memantik Subari untuk berbagi dengan mengikhlaskan lahannya agar dimanfaatkan menjadi embung sehingga petani di sekitarnya bisa sejahtera bersama-sama. 

Subari menghibahkan lahan dan dikelola secara bersama-sama oleh kelompok tani di desanya. Para petani akan terbantu karena dengan adanya embung, air akan tertampung sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu ketika kesulitan air khususnya saat kemarau. Sedangkan, ketika debit air tinggi bisa dialirkan ke sungai. 

Kedermawanan Subari itu sontak mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, terutama warga Desa Kalibareng. 

“Terus terang saya lihat petani lain itu kekurangan air, kalau tempat saya kelebihan, jadi supaya bisa merata di Kalibareng saya ikhlas,” kata Subari saat dihadirkan dalam upacara peringatan Hari Pahlawan di Gubernuran Jawa Tengah. 

Bagi bapak dua anak ini, kesejahteraan petani di desanya itu lebih penting ketimbang ketika menjual lahan dengan hasil yang lebih banyak. Karena niatnya ikhlas untuk membantu dan bertumbuh bersama. Sebelumnya, lahan milik Subari pernah akan dibeli orang lain namun ia tolak.

“Kalau uang kan sekadar saya nikmati sendiri, tapi kalau embung dibuat ‘kan masyarakat bisa sejahtera jadi bisa mbantu,” ungkapnya.

Subari dengan jerih payahnya sebagai petani mampu menghidupi keluarganya hingga menyekolahkan anaknya sampai jenjang strata satu. Bahkan, lahan luas miliknya itu didapatkan dari hasil kerja kerasnya sejak masih muda. Ia bekerja sebagai buruh untuk memelihara sapi dengan upah Rp 100 ribu kala itu. Hasil dari pekerjaannya ia kumpulkan hingga sanggup membeli lahan yang saat ini dihibahkan untuk embung.

Sementara itu, sebagai bentuk apresiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengusulkan agar embung yang saat ini tengah dibangun itu diberi nama Embung Subari. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Similar Posts