Uji Kompetensi, Peserta Kejuruan Menjahit BLK Demak Dituntut Bisa Buat Baju 3 Jam

DEMAK, Lingkar.news Balai Latihan Kerja (BLK) Demak, Jawa Tengah menggelar uji kompetensi bagi peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Kejuruan Menjahit.

Uji kompetensi tersebut digelar untuk mengukur kemampuan 16 peserta PBK Kejuruan Menjahit, yang diuji oleh Tim Asesor dari Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang, Wanda Verdita dan perwakilan BLK Kabupaten Pekalongan, Merlin Lauren.

Instruktur Kelas Menjahit BLK Demak, Abdillah Fitri optimis para peserta PBK mampu mengerjakan uji kompetensi dengan sempurna.

16 Peserta Ikuti Pelatihan Kejuruan Menjahit di BLK Demak

“Kalau dilihat pasti mereka bisa. Karena sudah latihan sampai lima kali UJK. Semoga aja enggak ada yang lupa,” kata Abdillah Fitri, pada Senin, 3 Juli 2023.

Ketika uji kompetensi berlangsung, para peserta mendapat tugas membuat baju wanita yang harus diselesaikan dalam waktu tiga jam.

“Ini kan diberi waktu tiga jam untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, yaitu membuat busana. Melihat mereka dua jam udah selesai (membuat baju, red) itu udah seneng,” ungkapnya.

Sementara itu Tim Asesor, Merlin Lauren menyampaikan bahwa, jika peserta mampu membuat baju dalam waktu tiga jam, maka peserta PBK dinilai sudah berkompeten. Namun jika peserta PBK tidak bisa menyelesaikannya dalam waktu tiga jam, maka dinilai belum berkompeten.

“Kalau dalam tiga jam tersebut belum selesai berarti dinyatakan belum kompeten, tidak mendapatkan sertifikat dari BBPVP Semarang, namun tetap dapat kontributor dan sertifikat dari BLK sini,” kata Merlin Lauren.

Marlin menambahkan, jika peserta dapat menyelesaikan dalam waktu dua jam, namun ada karyanya yang kurang pas, peserta bisa melakukan perbaikan di sisa waktu tersebut.

“Kalau misalnya nih, mereka selesai dalam 2 jam, kalau ada yang harus diperbaiki itu digunakan untuk remidi. Kalau tidak ada waktu yang tersisa, dengan terpaksa dinyatakan belum kompeten,” jelasnya.

Di sisi lain Rika Rahmawati, salah satu peserta PBK BLK Demak yang berasal dari Desa Krajanbogo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak berharap bahwa, dirinya bisa bekerja di garmen setelah lulus dari BLK Demak.

“Harapannya bisa bekerja di pabrik garmen, karena juga sudah mendapatkan pelatihan menjahit di BLK Demak. Semoga saja berguna di dunia kerja,” kata Rika.

Terkait membuka usaha, dirinya mengaku belum ada niat. Karena, kata dia, dirasa belum mempunyai modal yang cukup untuk membuka usaha jahit.

“Kalau buka usaha sendiri kayaknya belum ada niatan, karena modalnya juga belum ada,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Koran Lingkar)