Tahap Finishing, Proyek Jembatan Gantung Gempolsewu Kendal Sudah Bisa Dilewati
KENDAL, Lingkarjateng.id – Proyek Jembatan Gantung Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal sudah sampai tahap finishing dan ditargetkan selesai akhir tahun 2023. Kendati begitu, jembatan sudah bisa digunakan masyarakat.
Jembatan penghubung antar dusun di Kabupaten Kendal dan Batang itu dibangun menggunakan APBN dari Kementerian PUPR RI sebesar Rp3,9 miliar.
Pengawas Pekerjaan Jembatan Gantung Gempolsewu, Muhamad Santri Kalimasada, menjelaskan bahwa sesuai kontrak proyek Pembangunan tersebut akan selesai pada 31 Desember 2023.
“Ini tinggal finishing. Jembatannya juga sudah mulai bisa dilewati ini saat ini sudah bisa dilewati cuma peresmiannya kita belum tahu,” terangnya pada Kamis, 28 Desember 2023.
Menurutnya, tidak ada kendala selama pengerjaan jembatan yang dibangun dengan panjang sekitar 80 meter dan lebar 4 meter serta ketinggian hampir mencapai 5,36 meter.
“Jadi aman untuk dilewati perahu-perahu. Jadi peruntukkannya bisa dilewati orang maupun sepeda motor. Kalau pengerjaan sendiri tidak ada masalah, semua lancar dari akses hingga material lancar semua. Dan tiga bulan itu selesai sesuai target yang ditentukan,” paparnya.
Sementara itu Kepala Desa Gempolsewu, Charmadi, menyampaikan bahwa dirinya dan seluruh warga berterima kasih kepada pemerintah terutama Kementerian PUPR RI dan Anggota DPR RI, Fadholi, yang telah mengupayakan realisasi pembangunan jembatan gantung Gempolsewu.
“Kami seluruh warga Desa Gempolsewu mengucapkan syukur Alhamdulillah, karena dengan dibangunnya jembatan gantung ini dapat memberi manfaat sebagai akses penghubung antar wilayah Desa Gempolsewu yang ada di sebelah barat yang selama ini kesulitan transportasi dengan wilayah di timur sungai Kali Kutho,” terangnya.
Charmadi meyakini dengan adanya jembatan gantung yang menghubungkan antar dusun, antar desa, dan antar Kecamatan Rowosari, Kendal dengan Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang dapat mempermudah dan memperlancar transportasi serta mempercepat pertumbuhan ekonomi warga. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)
