Semakin Pedas, Harga Cabai di Kendal Tembus Rp80.000 per Kg

KENDAL, Lingkarjateng.id – Harga cabai di Pasar Boja, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, melonjak tajam menyebabkan kekhawatiran bagi pedagang dan konsumen. Bahkan harga cabai ada yang mencapai Rp80.000 per kilogram.

Slamet, salah satu pedagang cabai di pasar tersebut, mengungkapkan kekhawatirannya atas lonjakan harga yang cukup signifikan.

Slamet mengatakan bahwa, harga cabai rawit yang sebelumnya stabil berada di kisaran Rp30.000 per kilogram, kini melonjak menjadi Rp60.000 per kilogram.

“Sementara untuk harga cabai panjang keriting biasanya dijual seharga Rp70.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp80.000 per kilogram,” kata Slamte, pada Kamis, 22 Februari 2024.

Untuk cabai setan, kata Slamet harga standar biasanya Rp30.000 per kilogram. Namun kini mengalami kenaikan mencapai Rp80.000 per kilogram.

Menurut dia, lonjakan harga ini bukanlah sekadar kenaikan harga, melainkan peralihan harga. Slamet menjelaskan bahwa peningkatan drastis ini dipicu oleh masalah panen yang rusak.

Para petani mengalami kesulitan dalam mempertahankan kualitas panen cabai sehingga mengakibatkan jumlah pasokan menurun dan menaikkan harga cabai secara signifikan.

Kondisi ini sangat mengkhawatirkan bagi para pedagang seperti Slamet, yang bergantung pada cabai sebagai salah satu komoditas utama dagangannya.

“Kami sangat merasa terbebani dengan lonjakan harga ini. Konsumen pun mulai mengeluhkan harga yang semakin mahal,” ujar Slamet dengan nada kecemasan.

Tak hanya pedagang, konsumen pun merasakan dampak dari lonjakan harga cabai ini. Sriatun, seorang ibu rumah tangga yang sering berbelanja di Pasar Boja, mengaku terkejut dengan naiknya harga cabai.

“Harga cabai naik begitu tajam, sulit bagi kami untuk membelinya dengan harga yang semakin mahal seperti ini,” ungkap Sriatun. (Lingkar Network | Robison – Lingkarjateng.id)