Safari KB MJKP Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi serta Tekan Stunting di Kendal

KENDAL, Lingkarjateng.id – Bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Muslimat NU, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Jawa Tengah bersama Muslimat NU Kecamatan Pegandon, melaksanakan Safari Keluarga Berencana (KB) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MJKP) dan Momentum Muslimat NU di Klinik NU Pegandon, Kabupaten Kendal, pada Kamis, 22 Februari 2024.

MKJP merupakan metode kontrasepsi dengan tingkat keefektifan tinggi dan tingkat kegagalan yang rendah.

Selain itu, komplikasi dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode kontrasepsi yang lain.

MKJP merupakan jenis kontrasepsi yang sekali pemakaiannya namun bisa bertahan selama 3 tahun bahkan seumur hidup.

Subkoor KB pada DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah, Dwi Gustianisari mengatakan, layanan KB MJKP bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan KB, terutama KB MJKP.

Selain itu, juga bertujuan untuk menurunkan angka stunting di Jawa Tengah.

“Dimana kami melayani pelayanan KB secara gratis. Selain di Kendal, Gebyar Pelayanan Safari KB MJKP ini juga akan dilaksanakan di 35 Kabupaten atau Kota di Jawa Tengah,” terangnya.

Dwi menjelaskan, terdapat berbagai jenis MKJP seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), implan, medis operatif wanita (MOP) dan medis operasi pria (MOP).

Menurutnya, di Kabupaten Kendal kesadaran masyarakat untuk ber-KB cukup tinggi.

“Tingkat kesadaran masyarakat untuk ber-KB cukup tinggi. Kalau di Kendal yang paling banyak KB implan dan MOW,” ungkapnya.

Dirinya berharap, tingkat kesadaran masyarakat di Kabupaten Kendal terus meningkat. Sehingga tercipta keluarga berkualitas dan bagus yang secara otomatis kedepan dapat mempengaruhi SDM di Kendal.

Sementara itu, Ketua Badan Khusus Klinik NU Kabupaten Kendal, Muhamad Nur Sidiq menyambut baik dengan kegiatan pelayanan safari KB di Klinik NU Pegandon ini.

Ia menyebut, ada 43 peserta yang mengikuti KB MKJP.

“Ini merupakan sebuah kolaborasi yang baik antara Pemerintah dengan NU. Kami sangat senang karena Klinik NU bisa bekerjasama dan membantu pemerintah dalam menurunkan angka unmet need atau kebutuhan KB yang belum terpenuhi,” tuturnya.

Menurutnya tingginya angka unmet need di Indonesia berpeluang terhadap tingginya angka kematian ibu (AKI), hal itu dikarenakan akibat kehamilan yang tidak diinginkan.

“Dengan keikutsertaan masyarakat yang meningkat dalam ber-KB secara otomatis dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta menekan angka stunting,” imbuhnya.

Diketahui, kegiatan pelayanan safari KB dihadiri oleh DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah, DP2KBP2PA Kabupaten Kendal, PLKB Kecamatan Pegandon, Muslimat NU Kecamatan Pegandon dan dr. Fahmi selaku Penanggungjawab Klinik NU Pegandon. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)