Petani di Kendal Sebut Harga Gabah Mulai Turun, Tapi Beras Masih Mahal

KENDAL, Lingkarjateng.id Harga gabah basah di Kabupaten Kendal berangsur turun selama sepekan terakhir menjelang masa panen raya di sejumlah wilayah seperti Kecamatan Pegandon, Ngampel, dan Brangsong. Namun, harga beras saat ini masih tinggi berkisar Rp15.000 per kilogram.

Salah satu petani dari Brangsong, Muhsin, menuturkan harga gabah kini turun hingga Rp670.000 per kuintal, sedangkan sebelumnya harga gabah mencapai Rp760.000 per kuintal. 

Dengan harga beras masih di angka Rp15.000 sedangkan harga gabah mulai turun, kata Muhsin, para petani merasa kebingungan. Mereka hanya bisa berspekulasi apakah hal tersebut disebabkan oleh praktik spekulasi pasar atau karena mendekati masa panen raya.

Muhsin berharap harga gabah tidak terus merosot hingga masa panen raya tiba, sebab biaya produksi sudah tinggi.

“Kalau bisa harga gabah jangan turun dulu sampai masa panen raya semua, sebab harga pupuk dan obat-obat masih mahal,” ucapnya.

Pendapat serupa disampaikan Asnawi (55). Menurutnya harga gabah sudah mengalami penurunan sejak satu pekan terakhir.

“Turunnya harga gabah sudah semingguan. Kalau harga beras masih mahal,” ungkap Asnawi.

Meskipun harga gabah turun, namun harga beras di pasar masih bertahan tinggi. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi para petani yang berharap agar harga gabah dapat stabil atau bahkan meningkat menjelang panen raya. 

Menurutnya jika harga gabah turun sedangkan ongkos produksi sebelumnya tinggi maka kan mempengaruhi kesejahteraan petani. (Lingkar Network | Robison – Lingkarjateng.id)