KUDUS, LINGKAR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah Mawahib Afkar telah mendeklarasikan diri siap maju menjadi calon Bupati Kudus dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Jumat 22 maret 2024.
Ia mengaku sudah mempersiapkan diri untuk maju Pilkada hingga tidak ikut serta dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 14 Februari kemarin. Diketahui, kontetasi Pilkada dijadwalkan akan berlangsung pada bulan November mendatang.
Bahkan, Mawahib mengaku sudah mendapat garansi untuk maju Pilkada dari kakak kandungnya yakni Nusron Wahid yang merupakan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) 02 Prabowo-Gibran.
“Saya Mawahib, saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari fraksi Partai Golkar, pada konsentrasi 2024 ini atas izin Allah, di bulan penuh berkah ini, saya berniat mencalonkan diri menjadi bakal calon Bupati Kudus, mohon doa restunya,” ungkapnya.
Mawahib pun menyebutkan visi misi nya maju Pilkada yakni ingin menjadikan Kabupaten Kudus semakin maju dan lebih baik. Terlebih berkaitan dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Kudus selama ini.
“Visi misi kita berkaitan dengan Kudus sebagai Kota Santri, Kota Industri dan Kota Kretek. Tidak boleh muluk-muluk, kita yang kekhasan Kudus, ciri khas Kudus yang berbudaya, beragama, sehat, maju dan sejahtera,” tuturnya.
Dirinya mengaku cukup percaya diri maju dalam Pilkada Kudus seiring dengan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) serta Pileg sebelumnya. Bersama TKN 02, Mawahib yang merupakan Sekretaris DPD Partai Golkar sukses memenangkan Prabowo-Gibran di Kabupaten Kudus.
Meski dalam Pileg perolehan kursi Partai Golkar di Kabupaten Kudus turun dari tujuh kursi menjadi empat kursi, namun hal tersebut tertutupi dengan kemenangan Partai Golkar untuk Pileg DPRD Jateng dan DPR RI.
Selain itu, komunikasi antar partai di dalam Koalisi Indonesia Maju disebutnya cukup solid untuk bersama-sama melanjutkan di Pilgub maupun Pilkada. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan pihaknya juga akan membuka pintu koalisi dengan partai di luar Koalisi Indonesia Maju. Termasuk, lanjutnya, terkait wakil atau pasangan yang akan digandeng masih akan dibicarakan dalam jalinan koalisi nanti.
“Politik itu dinamis. Tidak menutup kemungkinan, pendekatan dengan partai-partai lain di luar koalisi Indonesia Maju juga akan dilakukan demi menyukseskan niat maju Pilkada, termasuk menjalin kerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP),” sebutnya.(NISA – LINGKAR)