KENDAL, Lingkarjateng.id – Program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dana dusun yang digagas Pemerintah Kabupaten Kendal mendapat sambutan baik dari warga. Pasalnya, BKK dana dusun membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat khususnya dalam hal infrastruktur dan pembangunan sumber daya masyarakat (SDM).
Progam BKK dana dusun merupakan salah satu visi misi Pemkab Kendal dalam mewujudkan pemerataan dan percepatan pembangunan desa melalui dusun.
Secara bertahap, program BKK dana dusun tahun 2022 mulai dilaksanakan dengan sistem pilot project di 19 kecamatan.
Bupati Kendal, Dico M. Ganinduto mengatakan bahwa sejak 6 September 2022, Pemkab Kendal sudah menyiapkan BKK untuk 600 dusun. Dirinya berharap, program BKK dusun dapat menyentuh langsung kepada masyarakat dan bermanfaat.
“Bantuan keuangan khusus ini lebih condong pada peningkatan ekonomi, pemberdayaan masyarakat, kegiatan sosial dan pendidikan. Maka dari itu BKK ini saya harapkan mampu memberikan dampak positif dalam hal pembangunan dari dusun,” ujar Bupati Dico pada Rabu, 16 November 2022.
Pemkab Kendal telah menggelontorkan Rp 100 juta per dusun. Pelaksanaan tahun 2022 sebanyak 600 dusun, tahun 2023 sisanya dan tahun 2024 ditargetkan seluruh dusun menerima BKK dana dusun.
Adapun pemberian BKK dana dusun direncanakan dan dianggarkan sesuai dengan permohonan dari pemerintah desa dan diberikan sesuai kemampuan keuangan daerah. Secara teknis untuk pengajuan BKK dusun, yaitu melalui musyawarah desa. Kemudian kepala desa menyampaikan proposal atau usulan kepada bupati melalui camat sesuai dengan skala prioritas.
Untuk memastikan pelaksanan BKK dana dusun, Bupati Dico pun melakukan monitoring. Di tahun 2022, program yang telah terealisasi di antaranya di Desa Jawisari dengan pembangunan irigasi sepanjang 133 meter dan Desa Medono yang melakukan pembangunan jalan usaha tani sepanjang 190 meter.
Di Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring melaksanakan pembangunan jalan rabat beton untuk keperluan jalan pertanian. Kemudian Dusun Kendayaan dan Dusun Karangtengah menerima program BKK Dusun lebih dulu dari dusun lainnya.
Kepala Desa Karangayu, Ahmad Riyadi menuturkan bahwa warganya mengalami kesulitan terkait jalan pertanian sehingga minta agar ada perbaikan.
“Kami kesulitan dengan jalan pertanian, pasalnya sudah banyak yang rusak. Dengan diperbaiki jalan menggunakan cor maka bukan hanya jalan namun berdampak terhadap harga tanah disekitar lokasi,” ujar Ahmad Riyadi.
Terpisah, salah satu warga Desa Karangayu, Teguh, menyampaikan bahwa bantuan dana berbasis dusun ini merupakan program cerdas dari Pemkab Kendal. Program ini juga mendapat tanggapan baik dari masyarakat.
“Saat Covid-19 banyak anggaran yang terpakai untuk bantuan, namun dengan adanya BKK dusun pembangunan di desa tetap bisa dilaksanakan,” ungkapnya. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)