Pembagian 5.000 Bungkus Nasi Berkah Warnai Haul Akbar Wali Joko di Kendal

KENDAL, Lingkarjateng.id – Sekitar 5.000 warga memadati Masjid Agung Kendal guna menghadiri Syawalan dan Haul Akbar Wali Joko di Masjid Agung Kendal, pada Rabu, 17 April 2024.

Tidak hanya itu, para peziarah juga terlihat antusias saat pembagian nasi bungkus atau biasa disebut nasi berkah yang menjadi simbol ngalap berkah para wali.

Ketua Panitia, Izzuddin Latif mengungkapkan bahwa, nasi berkah yang disiapkan oleh panitia menjadi satu keunikan tersendiri sejak dahulu. Setidaknya ada 5.000 bungkus nasi lengkap dengan lauk pauk yang disediakan untuk warga yang meghadiri Haul Akbar Wali Joko.

“Konon ceritanya yang mendapatkan nasi berkah bungkusan itu dijadikan nasi aking. Kemudian nasi aking itu dicampur di tempat penyimpanan beras yang katanya diyakini nantinya bisa menjadi berkah,” kata Ketua Panitia, Izzudin Latif.

Ia menerangkan, Haul Akbar Wali Joko sudah menjadi tradisi turun temurun sejak puluhan tahun silam, dan biasanya dilaksanakan setiap tanggal 8 Syawal yang merupakan wafatnya Wali Joko, sang tokoh penyebar agama Islam di Kabupaten Kendal sekaligus pendiri Masjid Agung Kendal.

Ia menambahkan bahwa, tahun ini merupakan peringatan haul Wali Joko yang ke-498.

“Haul di Masjid Agung Kendal ini sudah menjadi rutinitas. Karena Mbah Wali Joko ini perintis Masjid Agung Kendal yang wafatnya 498 tahun yang lalu. Dan ini kita memperingati haul yang ke-498,” bebernya.

Izzudin berharap, kedepan setelah pembangunan Masjid Agung Kendal selesai 100 persen, peringatan haul Wali Joko dapat dilaksanakan lebih meriah dan bisa menampung warga lebih banyak lagi.

“Harapan kami kegiatan ini akan lebih meriah lagi dari tahun ke tahun. Apalagi jika nanti Masjid Agung jadi akan lebih bisa luas lagi dan lebih banyak lagi yang bisa ditampung,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki yang hadir dalam Haul Akbar Wali Joko mengatakan, Mbah Wali Joko merupakan contoh pribadi yang baik yang telah berjuang guna mengembangkan syiar agama Islam di wilayah Kabupaten Kendal.

Ia pun mengatakan bahwa, perjuangan dakwah dari Mbah Wali Joko yang memiliki kepribadian sederhana ini patut dijadikan teladan bersama.

“Beliau memprakarsai pembangunan Masjid Agung Kendal ini pada tahun 1493 Masehi atau 1210 Hijriah. Kepribadian beliau sederhana dan disegani oleh masyarakat. Perjuangan dakwahnya patut kita teladani bersama,” ungkap Wabup Kendal.

Dirinya mengajak kepada masyarakat Kendal agar bersama-sama berpartisipasi untuk pengembangan masjid yang saat ini masih dilakukan renovasi. Ia berharap agar pembangunan Masjid Agung Kendal dapat selesai tepat waktu.

“Mari kita doakan dan bantu semampu kita, semoga pembangunannya (Masjid Agung Kendal) berjalan lancar dan tepat waktu,” tandasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)

Similar Posts