PD Muhammadiyah Kendal Kecam Peneliti BRIN yang Bertindak Intoleran

KENDAL, Lingkarjateng.id – Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Kendal menyesalkan komentar yang ditulis peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang (AP) Hasanudin, pada unggahan akun media sosial Ahmad Fauzan S yang diduga mengancam warga Muhammadiyah karena perbedaan pendapat tentang penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah.

Ketua PD Muhammadiyah Kendal, Ikhsan Intizam, mengatakan bahwa pihaknya sangat menyesalkan dan tidak percaya, bahwasannya seorang intelektual, peneliti BRIN, dapat menulis cuitan dengan kata-kata ancaman yang tidak pantas.

“Saya tidak percaya, bagaimana bisa seorang intelektual, peneliti BRIN, tapi mempunyai pemikiran cupet dan hati kerdil. Baik AP Hasanudin atau bahkan Thomas Djamaludin, saya kira tidak punya jiwa peneliti dan kebangsaan,” ujarnya, pada Rabu, 26 April 2023.

Meski sangat mengecam atas tindakan ancaman tersebut, Ikhsan siap memberi maaf namun proses hukum atas pelaporan yang dilakukan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan tetap dilanjutkan.

“Kaitannya permohonan maaf, kami sangat legawa dan siap memberi maaf. Namun sebagai pelajaran bagi dia dan juga yang lain, maka proses hukum tetap berjalan,” tegasnya.

Dirinya berharap, dengan adanya pelaporan tersebut kedepan tidak ada lagi hal-hal serupa yang dilakukan. Selain itu, ia juga menegaskan meski ada perbedaan dalam penetapan 1 Syawal, namun persatuan serta ukhuwah islamiyah harus tetap terjaga.

“Semoga kedewasaan berpikir dan bersikap lebih meningkat dan persatuan serta ukhuwah islamiyah dan wathoniyah tetap terjaga. Berbeda bukan berarti tidak bisa bersatu bukan? Indonesia itu Bhinneka Tunggal Ika,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPD PAN Kendal sekaligus anggota DPRD Kendal, H Nashri mengungkapkan pihaknya juga mengecam dan menyayangkan statement dari para intelektual yang juga berstatus ASN tersebut.

“Muhammadiyah, NU dan berbagai ormas lainnya itu ‘kan bagian dari negara kita yang harus dijaga. Yang dulu berjuang memerdekakan Indonesia, jadi tidak boleh mengklaim bahwa dirinya itu paling berjasa, semuanya itu berjasa. Maka saya menyayangkan statement seperti itu,” ungkapnya.

Menurutnya, laporan dari dari PP Muhammadiyah dan PP Pemuda Muhammadiyah merupakan langkah yang tepat. Dirinya berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti atas laporaan tersebut. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)