PATI, Lingkar.news – Warga Dukuh Cepoko, Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati merayakan sedekah bumi tahun ini, dengan mendatangkan belasan sound horeg.
Kerasnya getaran yang diakibatkan sound horeg dikhawatirkan akan merusak bagian rumah, seperti kaca dan atap rumah.
Untuk mengantisipasi kerusakan kaca, warga di sepanjang rute yang akan dilewati pawai sound horeg memilih untuk melakban kaca teras rumah mereka.
Unggahan warga melakban kaca menjelang tampilnya belasan sound horeg di sejumlah platform media sosial tersebut sontak viral.
Pasalnya, kontes sound horeg dalam jumlah besar baru pertama kali diadakan di daerah tersebut.
Koordinator Kegiatan Sound Horeg Nur Irfaul Huda menyebut, ratusan rumah yang berada di sepanjang rute pawai melakban kaca rumah.
Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi kerusakan akibat kerasnya bunyi bass dari sound horeg yang akan diarak keliling desa.
“Kaca rumah warga kami sarankan untuk dilakban agar tidak pecah akibat kerasnya sound horeg. Panjang rute pawai sekitar 3 kilometer. Total ada 5 sound dari lokal dan 7 sound horeg lainnya kita datangkan dari sejumlah kota di Jawa Timur,” kata Huda, pada Jumat, 2 Juni 2023.
Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk syukur warga untuk memeriahkan sedekah bumi. Ia juga mengapresiasi kekompakan warga karena untuk mendatangkan 1 unit perangkat sound horeg dikeluarkan biaya puluhan juta rupiah.
“Kita berharap, perayaan sedekah bumi ini bisa berjalan lancar. Di mana pawai sound horeg akan digelar pada Sabtu, 3 Juni 2023. Kami meminta kepada pemuda untuk turut menjaga kondusivitas lingkungan,” pintanya.
Sebagai informasi, kegiatan ini merupakan rangkaian sedekah bumi di Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati.
Sejumlah pentas budaya juga akan digelar, seperti pencak silat tradisional dan diakhiri karnaval dengan mengarak hasil bumi di Dukuh Penggung pada Minggu, 4 Juni 2023. (Lingkar Network | Koran Lingkar)