KENDAL, Lingkarjateng.id – Para pedagang Pasar Weleri I dan masyarakat kini bisa bernafas lega. Pasalnya, Surat Perjanjian Pekerjaan Pembangunan Pasar Weleri I sudah ditandatangani, sehingga pembangunan pasar bisa segera dilakukan.
Penandatanganan dilaksanakan antara Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop dan UKM) Toni Ari Wibowo dan Direktur PT Chimarder-Bintang Rama KSO Ikhwanudin, dan disaksikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal Sugiono, Kasubdit III/Tipikor Ditreskrim Polda Jateng, AKBP Gunawan, serta perwakilan Kejaksaan Negeri Kendal di Ruang Paringgitan Setda Kendal, pada Kamis, 20 Juli 2023.
Sekda Sugiono mewakili Bupati Kendal Dico M Ganinduto menyampaikan, Pasar Weleri merupakan pasar terbesar di Kabupaten Kendal. Sehingga, menurutnya perlu mendapatkan perhatian yang serius supaya roda perekonomian di Kabupaten Kendal dapat terus berputar.
Disdagkop dan UKM Kendal Tegaskan Lelang Pembangunan Pasar Weleri Gagal 1 Kali
“Pada hari ini telah dilakukan penandatangan surat perjanjian pekerjaan pembangunan Pasar Weleri I. Alokasi pembangunan tahap I menggunakan anggaran dari APBD 2023 senilai Rp 51 miliar,” paparnya.
Sekda Kendal mengatakan usai penandatanganan, maka pembangunan Pasar Weleri akan langsung dimulai. Diperkirakan akan selesai pada tanggal 17 Desember 2023 mendatang.
“Kita bersyukur pembangunannya bisa dimulai. Harapannya pembangunan Pasar Weleri bisa berjalan lancar. Saya minta untuk dibuat schedule secara detail. Kapan pondasi dikerjakan, kapan kerangka dikerjakan dan seterusnya. Dan itu saya minta dilaksanakan secara paralel. Mana yang bisa dikerjakan di lapangan, mana yang bisa dikerjakan di pabrikan,” terang Sugiono.
Kaji Ulang ULP, Pembangunan Pasar Weleri Kendal Direncanakan Akhir Mei
Menurutnya, dalam pengerjaan pembangunan Pasar Weleri tersebut, Pemkab Kendal menggandeng Polda Jawa Tengah dan Kejaksaan Negeri Kendal untuk melakukan pendampingan.
“Mengawal bukan berarti kita takut melakukan pelanggaran, tetapi juga mengawal jika ada keterlambatan, solusinya seperti apa. Misalnya ada permasalahan dengan kondisi tanah dan sebagainya. Sehingga dalam pelaksanaannya kita betul-betul terkawal,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Disdagkop dan UKM Toni Ari Wibowo mengatakan, dari 1.800 pedagang Pasar Weleri, nantinya bangunan Pasar Weleri Tahap I direncanakan bisa menampung 1.300 pedagang. Sedangkan, bagi pedagang yang belum bisa menempati kios yang dibangun pada tahap pertama, akan disiapkan di tahap pembangunan berikutnya.
“Ini kan baru satu tahap, baru separuh yang kita siapkan,” kata Toni Ari Wibowo.
Toni mengatakan, pada tahap pertama pembangunan pasar yang bakal dibangun di lahan seluas 2 hektare ini, akan didirikan 1.000 kios. Sehingga, tambahnya, pihaknya belum bisa menyediakan kios untuk seluruh pedagang.
“Nanti tahap kedua akan dianggarkan dan dibangun lagi,” terangnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)