KUDUS, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus terus berupaya memberikan layanan terbaik dalam penanggulangan bencana. Pemberian layanan terbaik ini dilakukan dengan mengutamakan mitigasi dan penanggulangan bencana daerah.
Bupati Kudus HM Hartopo menyampaikan, pihaknya akan terus memperbaiki implementasi SPM (Standar Pelayanan Minimal) Sub Urusan Bencana. Hal ini sesuai dengan arahan dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
“Perbaikan SPM akan terus dilakukan supaya penanganan bencana bisa dilakukan secara optimal,” katanya.
Sigap Tangani Bencana di Kudus, Bupati Hartopo Terima Penghargaan dari Kemendagri
Bupati Hartopo memberikan beberapa penekanan dalam upaya mengantisipasi dan menanggulangi terjadinya bencana di Kabupaten Kudus. Khususnya pada segenap personel penanggulangan bencana.
“Di antaranya dengan menyiapkan mental dan fisik, menguasai dan mengenali medan, melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik antar instansi, memedomani SOP yang berlaku, melakukan pembinaan dan sosialisasi terhadap masyarakat, melaporkan setiap ada kejadian, serta mengikuti info ter-update dari BMKG,” paparnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Mundir menambahkan, peningkatan SPM ini juga telah diperkuat dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2021. Dalam Permendagri itu dijelaskan tentang penerapan SPM yang wajib memenuhi empat tahapan inti.
“Diantaranya yaitu pendataan kebutuhan, perhitungan pemenuhan pelayanan dasar, rencana pemenuhan pelayanan dasar serta pelaksanaan pelayanan dasar,” sebutnya.
Tahapan tersebut dilaksanakan agar penerapan SPM dapat dilakukan lebih terarah dan fokus. Pemerintah daerah pun akan melakukan inovasi dan kolaborasi sesuai dengan karakteristik dan kapasitas wilayah dalam penerapan SPM Sub Urusan Bencana di tengah tantangan dan keterbatasan yang dihadapi oleh masing-masing daerah.
Terkait sarana dan prasarana pendukung, BPBD Kudus telah mempersiapkan beberapa armada Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana. Sarana dan prasarana itu pun dinilai siap digunakan ketika kondisi genting.
“Ada motor trail rescue sebanyak 24 unit, mobil double cabin dan jeep sebanyak 16 unit, perahu karet/politelin sebanyak 4 unit, truck tangki dan crane sebanyak 8 unit, truck pemadam sebanyak 5 unit, ambulance sebanyak 8 unit, dan mobil serbaguna sebanyak 4 unit,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)