Miliki Potensi Bagus, DKP Kendal Kembangkan Klaster Budi Daya Bandeng

KENDAL, Lingkarjateng.id – Keberhasilan budi daya ikan bandeng di Kabupaten Kendal sudah santer terdengar. Hal ini membuat revitalisasi tambak udang maupun tambak bandeng milik rakyat menjadi salah satu major project dalam RPJMN 2020 – 2024 Presiden Joko Widodo dan wakilnya Ma’ruf Amin. 

Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendal, Joko Suprayoga, menyampaikan bahwa Kabupaten Kendal memiliki potensi lahan yang sangat baik dengan hamparan lahan tambak yang mencapai 3.288 hektare untuk budi daya ikan.

Joko menyebutkan, pada tahun 2021 produktivitas bandeng di Kendal mencapai sekitar 13,6 ribu ton per tahun, dan mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp246,2 miliar.

“Hal tersebut bukan angka yang sedikit bahkan bisa terus meningkat jika mampu dikembangkan dengan baik,” ujarnya.

Namun, menurut Joko, dengan potensi yang luar biasa tersebut sangat disayangkan budi daya ikan bandeng yang berkembang di masyarakat Kendal masih menggunakan cara ekstensif atau tradisional yang mengandalkan luasan lahan tambak.

“Padahal luas lahan tidak bisa ditambah bahkan cenderung menyempit. Seperti diketahui Pemerintah Indonesia telah menetapkan Kendal sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru per 18 Desember 2019, tertuang pada Peraturan Pemerintah (PP) No.85/2019,” terangnya.

Untuk itu, DKP Kendal bertekad ingin mengubah persepsi masyarakat atas dunia pertambakan di Kendal. Salah satunya dengan teknologi yang bisa mengatasi permasalahan berkurangnya lahan tambak dengan menggenjot budi daya tambak bandeng melalui model klaster untuk meningkatkan produksi.

“Salah satu lokasi percontohan model klaster tersebut dilakukan di Desa Kalirejo Kecamatan Kangkung,” bebernya.

Ia memastikan, DKP Kendal akan terus memberikan dukungan penuh kepada klaster budidaya ikan bandeng di Kabupaten Kendal, baik pendampingan maupun teknologi budi daya sehingga hasil panen bandeng bisa terus meningkat.

“Klaster budi daya ini menjadi salah satu contoh yang harapannya dapat menyejahterahkan masyarakat. Kita harus perkuat komoditas andalan di sini yaitu ikan bandeng. Targetnya kuantitas area yang sudah ada tidak boleh berkurang dan harus terus bertambah,” tegasnya.

Joko mengungkapkan, DKP Kendal juga telah memberi bantuan berupa bimbingan teknis budi daya bandeng yang baik berdasarkan kaidah-kaidah cara budidaya ikan yang baik (CBIB).

“Selain itu, strategi untuk meningkatkan produksi dengan pengaturan tingkat kepadatan, kondisi lingkungan yang baik, serta pemberian pakan yang memadai akan meningkatkan pertumbuhan ikan,” tuturnya.

Menurutnya, dalam budi daya bandeng ada lima filosofi penting yang perlu dipahami. Pertama, itu terkait lokasi. Kemudian harus dapat bibit yang bagus, pakan yang bagus, manajemen pasca panen dan penjualan. 

“Kalau kita menguasai lima filosofi ini, jelas kita aman,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Similar Posts