SEMARANG, Lingkar.news – Anggota Komisi D DPRD Jateng dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyayangkan pernyataan nyeleneh Gubernur Ganjar saat ditanya media soal penanganan macet Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Usai melihat tayangan video dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Gubernur Ganjar ke perusahaan pers Lingkar Media Group (LMG), Benny mengatakan jika seorang publik figur tidak sepantasnya berbuat demikian.
“Media adalah mitra, jika ada pertanyaan ya harus dijawab dengan jiwa kenegaraan, karena memang seorang publik figur dan pejabat publik. Jadi pemimpin harus mau mendengarkan suara masyarakat, jangan arogan. Siapa pun dan dari mana pun, ketika bertanya harus dijawab dengan bijaksana,” ujar Benny kepada Lingkar lewat sambungan telepon, pada Senin, 13 Februari 2023.
Benny justru mempertanyakan, jangan-jangan ada masalah yang tersembunyi dengan kemacetan tersebut yang bisa menjadi penilaian tersendiri. Mengingat wartawan dari media apa pun dalam bekerja dilindungi UU Pers No. 40 Tahun 1999 dan harus dihargai. Apalagi yang melakukan dugaan penghinaan adalah seorang pejabat publik sekelas Gubernur Ganjar.
“Kami yang ada dewan justru bisa mempunyai penilaian tersendiri jika Gubernur ditanyakan soal kejadian fakta di lapangan jawabnya tidak sesuai,” lanjutnya.
Sebelumnya, orang nomor satu di Jateng itu ditanya oleh wartawan Lingkar terkait penanganan macet di Juwana, Pati. Alih-alih menjawab, Ganjar justru diduga melakukan pencemaran nama baik dengan menyebutnya sebagai “media ora cetho” (media yang tidak jelas, red).
Dalam momen tersebut, reporter Lingkar TV bersama awak media yang lain telah menunggu untuk bisa wawancara dengan Gubernur Ganjar, usai giat pemusnahan rokok ilegal di halaman Kantor Gubernur, pada Selasa, 31 Januari 2023.
Pertanyaan reporter Lingkar TV adalah mengenai solusi penanganan macet Juwana akibat pembangunan jembatan dan perbaikan jalan yang berlarut-larut.
Alih-alih dijawab sesuai konteks pertanyaan, Ganjar malah menjawab, “Persmu opo? Mediamu opo?” Yang langsung dijawab oleh reporter Lingkar dengan jelas bahwa ia berasal dari Lingkar.
Sayangnya setelah mendapat jawaban “Lingkar”, Ganjar tidak menjawab pertanyaan esensial yang telah ditujukan kepadanya, malah melakukan penghinaan dengan mengatakan, “Mediamu ae ora cetho! (Mediamu saja tidak jelas!)” dengan mengacungkan jari kepada wartawan Lingkar.
Wartawan Lingkar kemudian berusaha meng-kroscek ucapan Gubernur Ganjar itu: apakah benar ditujukan kepada Lingkar dan apa maksud “media ora cetho” versi Ganjar. Menimbang, Lingkar Media Group (LMG) sendiri telah berbadan hukum dan rajin membayar pajak kepada negara.
Namun, upaya untuk tabayyun kepada Ganjar itu tidak membuahkan hasil. Sehingga Lingkar berinisiatif mengirim surat somasi kepada Ganjar, yang diterima staf TU-nya pada Selasa, 7 Februari 2023.
Hingga Senin, 13 Februari 2023, belum ada jawaban apa pun dari Pihak Ganjar. Dengan demikian 3 x 24 jam sudah terlewati dan Lingkar Media Group (LMG) yang terdiri dari Koran Lingkar, Televisi Online Streaming Lingkar TV, dan media online Lingkar.news, Lingkarjateng.id, Harianmuria.com dan Beritajateng.id, akan melaporkan Ganjar ke aparat penegak hukum atas dugaan pencemaran nama baik. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)