KENDAL, Lingkarkendal.com – Kabupaten Kendal menerima dana desa sebesar Rp 262 miliar atau Rp 262.618.980.000 untuk 266 desa di wilayah setempat pada tahun 2025.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Kabupaten Kendal, Yanuar Fatoni, mengungkapkan bahwa ada tiga program prioritas penggunaan dana desa tahun 2025 yaitu bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD), penanganan stunting, dan ketahanan pangan.
“Prosentasenya untuk BLT DD minimal 10 persen, ketahanan pangan minimal 20 persen, dan untuk penanganan stunting tidak ada ketentuan,” ujar Yanuar di Kendal pada Minggu, 12 Januari 2025.
Ia mengatakan bahwa sisa dari dana desa nantinya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang menjadi prioritas dari masing-masing pemerintah desa.
Selain itu, dana desa juga dapat digunakan dalam rangka pembangunan infrastruktur.
“Yang tidak diperbolehkan yaitu digunakan untuk operasional pemerintahan desa melebihi tiga persen,” jelas Yanuar.
Ia mengatakan bahwa pada tahun 2025 ini tiap desa rata-rata akan menerima dana desa sekitar Rp 900 juta.
Jumlah tersebut, lanjut Yanuar, masih sama dengan dana desa pada tahun 2024 lalu.
“Jumlah ini masih sama dengan yang sudah disalurkan pemerintah pada tahun 2024 lalu. Untuk 266 desa di Kabupaten Kendal,” jelasnya.
Yanuar menegaskan bahwa pihaknya akan selalu memonitoring pengalokasian dana desa di setiap desa melalui sistem yang dimiliki oleh Dispermasdes Kendal.
“Kita pantau melalui sistem informasi keuangan desa (Siskeudes),” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarkendal.com)