Jadi Sasaran Investor, Investasi KIK Kendal Tembus USD 2,55 Miliar

KENDAL, Lingkarjateng.id – Investasi di Kawasan Industri Kendal (KIK) tembus di angka USD 2,55 Miliar. Hingga Januari 2023, keterserapan tenaga kerja di KIK Kendal mencapai 25 ribu orang.

Hal tersebut menjadi topik menarik yang disampaikan Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, saat menjadi pembicara dalam Forum Diskusi Kendal Investment Talk belum lama ini.

Forum Diskusi Kendal Investment Talk digelar sebagai salah satu rangkaian kegiatan Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Sumatera Utara. Dihadiri oleh para Duta Besar Negara Sahabat diantaranya Duta Besar Belanda, Polandia, Armenia, Spanyol, Laos, Romania, Perwakilan Taiwan Economic and TradeOffice (TETO) dan wartawan media asing maupun nasional.

Pada forum diskusi tersebut, Bupati Dico, memaparkan bahwa Kabupaten Kendal memiliki keunggulan geo-ekonomi karena KIK Kendal terletak berdekatan dengan Bandara Ahmad Yani, Pelabuhan Tanjung Emas, dan dilewati Tol Trans Jawa, Jalur Pantura, serta Jalur Kereta Api Ganda Jakarta Semarang-Surabaya.

Selain itu, infrastruktur di KIK Kendal juga terus dikembangkan untuk menunjang tumbuhnya industri dan menarik minat para investor.

“Semoga dalam waktu dekat pengembangan pelabuhan Kendal yang diharapkan untuk menjadi pelabuhan smart logistics serta penunjang penting industri dapat segera diwujudkan, mengingat 70 persen produk di KIK berorientasi ekspor,” paparnya.

Menurutnya, dengan melihat besarnya potensi yang ada dan didukung dengan infrastruktur yang memadai serta insentif fiskal dan non-fiskal, Kendal berpotensi menjadi episentrum ekonomi baru di Jawa Tengah yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi daerah dan nasional.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, yang turut hadir dalam forum diskusi ini mengatakan, Indonesia menjadi tujuan investasi yang menarik bagi perusahaan Singapura. Hal ini terlihat dari investasi yang terus mengalir ke Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah.

“Saat ini Singapura merupakan salah satu negara dengan investasi terbesar di Indonesia, namun demikian kegiatan promosi mengenai peluang investasi harus terus dilakukan mengingat Singapura merupakan hub dengan berbagai perusahaan global memiliki kantor perwakilan di Singapura,” terangnya.

Di sisi lain, Executive Director KIK, Didik Pambudi, yang juga menjadi pembicara menyampaikan bahwa KIK Kendal siap menerima para investor yang ingin merelokasi pabriknya ke Indonesia. Apalagi KIK telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, tentunya memberikan lebih banyak keuntungan kepada para investor.

“Diantaranya berupa pemberian insentif dan fasilitas tax holiday, tax allowance, kepabeanan dan yang terpenting jaminan ketersediaan infrastruktur untuk menunjang kegiatan industri,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)