KENDAL, Lingkarjateng.id – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia Hasto Wardoyo mengatakan, isu stunting sangat dekat dengan masa depan keluarga dan harus dapat disampaikan dengan cara yang lebih tepat, lebih menyentuh, dan lebih memahami sudut pandang khalayak.
“Dengan tujuan mereka dapat menyadari pentingnya merencanakan keluarga, melaksanakan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bagi pasangan usia subur, dan mengatur jarak kelahiran antara anak yang satu dengan anak berikutnya,” ujarnya dalam kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 tahun 2023 dengan mengusung tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju” yang bertempat di Pendopo Tumenggung Bahurekso Setda Kendal, pada Kamis, 13 Juli 2023.
Dengan demikian, kata dia, mimpi Indonesia 100 tahun mendatang bertepatan dengan tahun 2045 menjadi negara yang memiliki Generasi Emas bisa terwujud.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyampaikan, sebanyak 17 Kabupaten di Jawa Tengah dinilai memerlukan intervensi intensif.
“Mari bersama-sama bergotong royong untuk menurunkan stunting, seperti yang dilakukan Kabupaten Kendal, Kota Semarang dan daerah lain,” ajaknya.
Sementara, Bupati Kendal Dico M Ganinduto dalam sambutannya menyampaikan, Pemerintah Daerah (Pemda) akan terus berupaya menurunkan angka stunting.
Dengan upaya yang dilakukan di tahun 2023 ini, per Februari angka stunting turun cukup jauh di angka 10,9 persen atau lebih rendah dari yang ditetapkan Nasional.
“Berdasarkan keseriusan Pemerintah Kendal dalam mengatasi stunting, saat ini Kendal masuk dalam nomor urut kedelapan terendah di tingkat Jawa Tengah. Upaya yang telah dilakukan akan terus didorong. Hal ini lantaran kasus stunting menjadi prioritas guna memperbaiki kualitas SDM,” tuturnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)