Ground Breaking Pabrik Daur Ulang, Dico Dorong BUMDes di Kendal Aktif Kelola Sampah

KENDAL, LINGKAR – Bupati Kendal Dico M Ganinduto menghadiri Ground Breaking pembangunan pabrik daur ulang sampah plastik PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia di  Kawasan Industri Kendal (KIK), Selasa (6/6).

Dalam sambutannya, Bupati Dico berharap dengan dibangunnya pabrik daur ulang sampah plastik tersebut dapat menambah nilai tambah terhadap roda ekonomi masyarakat Kendal. 

“Kita dari Pemda sendiri akan memberikan support anggaran untuk melakukan sosialisasi. Ini adalah bagian dari MoU (nota kesepakatan) yang sudah kita tandatangani bersama,” katanya.

Dico menambahkan, pihaknya akan memberikan edukasi dan mendorong peran aktif masyarakat untuk bekerja sama dengan pemerintah desa melalui BUMDes untuk melakukan tata kelola sampah.

Terobosan ini menurutnya sangat baik untuk dikembangkan. Dico yakin, inovasi pengolahan sampah yang seperti ini bisa diterapkan di lain daerah sebagai percontohan.

“Kami akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat di Kabupaten Kendal terkait pentingnya memilah sampah dan mendapatkan nilai tambah. Jika ini berhasil, bisa dijadikan percontohan bagi daerah lain,” imbuh Bupati Dico.

Bahkan, dirinya sesumbar dapat membantu daerah lain dalam menangani permasalahan sampah. Dikatakan, pabrik yang cukup besar ini nantinya akan memerlukan kuota sampah yang besar pula. Sehingga, sangat mungkin diambilkan sampah dari luar daerah.

“Karena kebutuhannya sangat besar. Karena kalau kita ambil dari Kendal saja masih kekurangan. Kemungkinan kita akan ambil dari tetangga kanan kiri kita. Kita juga akan mendukung dan berkolaborasi semua prosesnya,” harapnya.

Sementara itu, direktur PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia, Dian Kurniawati menyampaikan, pabrik tersebut dapat membantu mengelola sampah plastik melalui teknologi modern. 

Ditargetkan, dapat membantu mengolah sebanyak 48 ribu ton sampah botol plastik setiap tahun, atau setara dengan 1,9 miliar botol plastik dengan hasil akhir biji plastik.

“Investasi ini tidak hanya bertujuan untuk memecahkan masalah sampah dan menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberdayakan UMKM lokal dan pengusaha perempuan seperti saya untuk meningkatkan kemampuan organisasi perusahan,”tandasnya. (UNGGUL PRIAMBODO – KORAN LINGKAR)

Similar Posts