Gebyar Seni Budaya dan UMKM Jadi Sarana Gali Kreativitas Warga Boja Kendal

KENDAL, Lingkarjateng.id Gebyar Seni Budaya dan UMKM 2024 yang diselenggarakan Paguyuban Relasi Tanpa Batas diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengembangkan dan menggali potensi anak-anak khususnya di Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.

Gebyar Seni Budaya dan UMKM 2024 dimeriahkan dengan Lomba Mewarnai Paud Nyi Dapu Cup dan Festival Kuda Lumping, Warok dan Leak yang dilaksanakan di Lapangan Ngadibolo Boja, Sabtu, 9 Maret 2024.

Camat Boja, Sunarto mengatakan kegiatan Gebyar Seni Budaya dan UMKM diharapkan dapat mengembangkan potensi anak-anak usia dini.

“Selain itu juga dapat mengembangkan dan mensosialisasikan potensi-potensi yang ada Kecamatan Boja sendiri,” ujarnya.

Kegiatan tersebut diharapkan tidak hanya sekali saja digelar tetapi berlanjut menjadi kegiatan rutin setiap tahun.

“Saya berharap gebyar ini tidak hanya yang pertama dan mudah-mudahan ada kelanjutannya kegiatan gebyar budaya ini, dan dapat melibatkan banyak komponen masyarakat dan komunitas lain,” tuturnya.

Sementara itu Panitia Gebyar Seni Budaya 2024, Ika Meliana menyampaikan gebyar senin UMKM merupakan kegiatan pertama yang diselenggarakan oleh Paguyuban Relasi Tanpa Batas. 

“Dengan mengusung budaya lokal yang ada di Kendal, dan juga kami mengajak para instansi pendidikan tingkat TK,” ujarnya. 

Adapun rangkaian acara Gebyar Seni Budaya 2024 digelar selama tiga hari, 7–9 Maret 2024. Untuk hari pertama telah dilaksanakan lomba mewarnai yang diikuti oleh anak-anak TK di wilayah Siboli (Singorojo, Boja, Limbangan). 

“Hari pertama lomba mewarnai diikuti sebanyak 300 anak, dan untuk hari kedua diikuti sebanyak 300 anak, selanjutnya siangnya dilaksanakan pertunjukan kesenian lokal diantaranya tarian kuda lumping dan tari warok,” jelas Ika.

Pada hari ketiga juga digelar senam bersama yang diikuti sebanyak 1.010 anak TK. 

“Lalu nanti malam sebagai puncak acara kami menggelar Gema Sholawat untuk menyambut bulan Ramadhan,” lanjutnya. 

Dirinya berharap dengan kegiatan ini anak-anak bisa berkreasi dan menunjukkan kreativitasnya. 

“Selain itu juga bisa mandiri dan bertanggung jawab. Kegiatan ini nantinya bisa diminati dan nantinya akan digelar secara rutin,” harapnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)