DKP Kendal Dorong Lulusan FPIK Undip Tiru Budi Daya Udang PT SRR

KENDAL, Lingkarjateng.id – Sebanyak 48 mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bersama dosen pendamping mengunjungi kawasan tambak udang intensif PT Sendang Risky Raya (SRR) Desa Sendang Kulon, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal.

Prof. Sarjito yang mendampingi mahasiswa menyampaikan bahwa tujuan kunjungan mahasiswa FPIK Undip tersebut adalah untuk belajar industri udang di Kendal. Sehingga para mahasiswa lebih terbuka dan mengerti industri akuakultur secara nyata.

“Diharapkan para mahasiswa yang sudah memperoleh kuliah secara teoritis dapat melihat langsung praktik lapangan. Hal ini sangat berguna bagi mereka di saat menciptakan lapangan kerja atau bersaing dalam lapangan kerja setamat kuliah nanti,” ujar Prof Sarjito pada Senin, 27 November 2023.

Pada kesempatan tersebut, teknisi PT SRR memaparkan Prosedur Operasional Baku (POB) yang selama ini dilakukan dalam budi daya udang. Operasional budi daya udang PT SRR dilengkapi dengan fasilitas laboratorium mini yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan uji kualitas air, uji kepadatan bakteri dan alat-alatnya yang diperlukan dalam budi daya udang skala intensif.

Tambak PT SRR juga dilengkapi fasilitas instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) sederhana. Fasilitas ini sangat diperlukan untuk menjaga keberadaan tambak tidak merusak ekosistem pada kawasan tersebut akibat buangan air bekas budi daya udang.

Diskusi antara teknisi tambak PT SRR dan rombongan mahasiswa FPIK Undip berlangsung sangat produktif, dengan sharing pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang dilakukan sambil menyusuri petak-petak tambak udang. 

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengelola tambak udang diantaranya konstruksi tambak, sistem pengelolaan air masuk/keluar, sistem aerasi, kepadatan benur dalam kolam, manajemen pengelolaan pakan. Kemudian manajemen pencegahan dan penanggulangan penyakit, serta hal-hal teknis lainnya agar produksi udang yang didapatkansesuai target yang diharapkan.

Ditemui terpisah, Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kendal, Joko Suprayoga menyampaikan bahwa pihaknya mendorong mahasiswa yang melakukan kunjungan industry tersebut nantinya setelah lulus kuliah dapat melakukan usaha budi daya udang dengan mencontoh apa yang dilakukan PT SRR.

“Keunggulan utama dari tambak PT SRR adalah sistem pencatatan data secara digital, sehingga setiap mengambil keputusan didasarkan pada data teknis yang terukur. Selain itu, penerapan teknologi digital meliputi pengecekan kualitas air, biomassa, pakan harian, serta pertumbuhan harian,” ungkap Joko.

Menurut Joko, budi daya udang saat ini dipandang menjanjikan oleh banyak orang. Hal tersebut dikarenakan udang menjadi salah satu komoditas yang banyak diminati oleh pasar global. 

Meskipun modal dan biaya produksi tambak udang memang tidak sedikit. Namun usaha budi daya udang memiliki potensi untuk mencapai balik modal dengan cepat. Yakni diperkirakan dalam waktu 1,5 tahun atau 3 kali siklus budi daya.

“Percayalah, udang merupakan komoditas unggulan ekspor perikanan yang terus digenjot pemerintah. Kontribusi ekspor udang mencapai 30-40 persen dari total ekspor perikanan. Pada periode 2020-2024 nilai ekspor udang ditargetkan mencapai 4,25 miliar dollar AS atau tumbuh 250 persen,” bebernya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)