KENDAL, Lingkarjateng.id – Pendapatan daerah objek wisata milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal di tahun 2022 tidak mencapai target. Meski begitu, jumlah tersebut masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kendal, Achmad Ircham Chalid, menjelaskan bahwa target pendapatan dari objek wisata tahun 20022 ditetapkan sebesar Rp 2,6 miliar. Sayangnya, hingga tutup tahun target tersebut sulit tercapai.
“Pendapatan objek wisata di tahun 2021 lalu sebesar Rp 900 juta. Sementara di tahun 2022 ini sudah terealisasi sebesar Rp 1,4 miliar,” ujarnya, pada Jumat, 6 Januari 2023.
Menurut Ircham, kunjungan wisata di Kendal masih belum optimal karena kondisi perekonomian masyarakat yang belum pulih seratus persen akibat pandemi Covid-19.
Faktor lain yang mempengaruhi jumlah wisatawan adalah inflasi dari naiknya harga BBM (bahan bakar minyak).
“Dampak inflasi sangat berpengaruh. Karena daya beli masyarakat di sektor pariwisata menjadi menurun,” ungkapnya.
Untuk menghadapi tahun anggaran 2023, Disporapar Kendal akan melakukan berbagai langkah guna meningkatkan kunjungan wisata di Kendal.
“Menghadapi tahun 2023, program utama kita adalah merevitalisasi tempat wisata. Selain itu, juga menggelar berbagai kegiatan promosi dan event pariwisata,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)