KENDAL, Lingkajateng.id – Banjir yang melanda Kabupaten Kendal pekan lalu menyisakan duka. Bantuan diperlukan tidak hanya makanan, namun banyak hal yang dibutuhkan masyarakat termasuk kesehatan dan yang selama ini sering terlupakan adalah dokumen kependudukan.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Kendal memang bukan instansi yang berkaitan dengan kebencanaan. Akan tetapi diperlukan saat mengetahui ternyata beberapa berkas kependudukan hanyut terbawa banjir atau rusak karena basah.
Kepala Dispendukcapil Kendal, Ratna Mustikaningsih pada Sabtu, 23 Maret 2024 saat membuka layanan administrasi kependudukan di Dusun Persilan, Desa Turunrejo, Kecamatan Brangsong menyatakan jika administrasi kependudukan sedikit dikesampingkan warga.
“Warga biasanya tidak menyadari atau bahkan tidak sadar saat Kelengkapan administrasi kependudukannya hilang karena banjir baru menyadari saat diperlukan barangnya tidak ada,” ujar Naning sapaan akrabnya.
Menggandeng KAHMI FORHATI, BAZNAS dan APSAI Kabupaten Kendal, Dispendukcapil Kendal menggelar Gerakan Peduli Korban Banjir di Desa Turunrejo Kecamatan Brangsong.
KAHMI FORHATI sebagai organisasi alumni HMI merasa terpanggil untuk membantu masyarakat pasca banjir karena permasalahan pasca banjir juga perlu untuk ditangani.
Ketua KAHMI FORHATI, dr Sri Rochayati mengatakan pihaknya membantu melalui pengobatan masyarakat pasca banjir, dan sekaligus memberikan bantuan beras per KK masing-masing 2,5 kg.
“Kami memberikan pengobatan gratis dan juga bantuan beras serta Jumat pekan depan, KAHMI FORHATI akan menyelenggarakan FGD untuk mendiskusikan akar masalah banjir di Kendal terutama penanganan lahan kritis,” ujar dr. Sri.
Sementara itu, BAZNAS melalui UPZ Dispendukcapil Kendal menyalurkan paket sembako senilai Rp100.000 untuk 25 lansia korban banjir.
Pengurus BAZNAS Kendal, Nunuk Sarah menjelaskan bahwa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mempunyai Unit Penerima Zakat (UPZ).
“Sebagai UPZ Dispendukcapil Kendal menggunakan zakatnya untuk membantu korban banjir. Semakin banyak yang disetorkan ke BAZNAS, semakin banyak pula yang bisa ditasarufkan, dan ini benar-benar dapat membantu warga masyarakat yang membutuhkan untuk segera bangkit dan pulih dari akibat bencana,” ujar Nunuk.
Sedangkan Asosiasi Perusahaan Sayang Anak Indonesia (APSAI) yang diketuai PT APF mensupport kegiatan dengan memberikan telur kepada 34 Balita masing-masing 2 Kilogram.
Pemberian telur ini, untuk menambah protein pada balita sekaligus guna mencegah stunting. Kolaborasi kegiatan peduli masyarakat pasca banjir ini disambut antusias warga. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Lingkarjateng.id)