KENDAL, Lingkarjateng.id – Diduga pintu klep di Sungai Waridin Kaliwungu hilang, sehingga mengakibatkan limpasan air Sungai Waridin meluber dan menggenangi rumah-rumah penduduk sekitar.
Hal ini disampaikan Bupati Kendal, Dico M Ganinduto meninjau kondisi Sungai Waridin, pada Kamis, 14 Maret 2024.
“Kali Waridin ini bermasalah terus, tahun lalu tanggulnya jebol. Tahun ini tanggulnya aman, tapi ternyata ada pintu klepnya yang hilang sekitar dua bulan yang lalu,” kata Bupati Dico.
Banjir Terjang 27 Desa dan Kelurahan di Kendal, Tinggi Air Capai 50 Cm
Namun, lanjutnya, mengingat kewenangan ada di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, maka Kepala Desa setempat hanya melaporkan kejadian tersebut langsung kepada Pusdataru Jawa Tengah, dan tidak memberitahu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal.
“Jadi kita tidak mengetahui terkait kehilangan pintu klep Kali Waridin ini. Karena pintu itu hilang sehingga tadi malam hujannya deras menyebabkan banjir di permukiman warga,” ungkap Bupati Dico.
Ia menambahkan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan jajarannya guna mengatasi dan memberikan bantuan bagi warga yang terdampak banjir.
“Saya masih belum mendapatkan laporan 100 persen. Saya tadi sudah rapat koordinasi dengan seluruh jajaran. Semua hari ini harus melihat siapa masyarakat yang terdampak dan memastikan bahwa seluruh masyarakat terdampak itu mendapatkan bantuan,” tandasnya.
Dirinya menyatakan, untuk mengatasi permasalahan banjir yang saat ini melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
“Intinya siapapun bupatinya tidak akan bisa menyelesaikan masalah banjir sendirian. Harus ada kerja serius lintas pemerintah dalam hal ini pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi dan juga pemerintah kabupaten/kota bersama-sama. Harapannya ke depan ada integrasi penanganan bencana menurut saya yang memimpin minimal pemerintah provinsi,” tukas Bupati Dico.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin yang mengguyur Kabupaten Kendal sejak beberapa hari ini mengakibatkan banjir dan pohon tumbang di sejumlah wilayah di Kabupaten Kendal.
Berdasakan data BPBD Kendal, hingga hari ini, Kamis, 14 Maret 2024 setidaknya ada 27 desa/kelurahan di Kabupaten Kendal yang terdampak banjir.
“Di Desa Kebonadem, Kecamatan Brangsong banjir diakibatkan limpasan sungai Waridin dan berdampak kepada 425 KK dengan ketinggian air yang 20-50 sentimeter,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kendal, Iwan Sulistyo. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)