KENDAL, Lingkarjateng.id – Program Penggerakan dan Bhakti Sosial Pelayanan KB Muslimat NU Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2024 merupakan bentuk sinergitas antara Perwakilan BKKBN Jateng, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jawa Tengah, Muslimat NU, dan OPD terkait.
Sinergitas pemerintah dan lembaga tersebut dimaksudkan untuk mendirikan Pasangan Usia Subur (PUS) untuk menunda kehamilan dengan tetap menggunakan alat kontrasepsi, serta menyampaikan edukasi kepada masyarakat. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan jumlah akseptor KB sehingga mencegah pertambahan penduduk.
Untuk menciptakan reward maka kegiatan dilombakan dan akhirnya terpilih tiga besar Kabupaten Kota sebagai pelaksana terbaik dalam pelaksanaan penggerak pelayanan KB.
Kabupaten Kendal menjadi salah satu nominator Program Penggerakan dan Bhakti Sosial Pelayanan KB Muslimat NU Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2024. Sedangkan Kabupaten Temanggung dan Magelang merupakan nominator lainnya.
Dalam verifikasi data dan kunjungan lapangan pelayanan KB di Kabupaten Kendal, Klinik Pratama NU Pegandon menjadi salah satu yang dinilai.
“Klinik kami setiap hari melayani Pasangan Usia Subur untuk mengikuti KB IUD dan Implan dengan tenaga bidan yang profesional dan bersertifikat CTU,” ujar Ketua Badan Khusus Klinik NU Kabupaten Kendal, M. Nur Sidik kepada Lingkar, Kamis, 7 Maret 2024.
Klinik Pratama NU Pegandon menerima pelayanan KB gratis. Karena perkembangan yang meningkat lalu diminta mewakili verifikasi dan peninjauan lapangan yang dilakukan oleh BKKBN Jateng dan DP3AP2KB Jateng.
“Kami berterimakasih karena sudah diminta mewakili Klinik yang melaksanakan pelayanan KB, saya berharap semoga Kendal bisa menjadi juara,”lanjutnya.
Dalam pelaksanaanya di Kabupaten Kendal, kolaborasi dilaksanakan Dinas DP2KBP2PA Kendal, dan Muslimat NU Kab Kendal serta MWCNU Kec Pegandon. Diakui oleh Albertus Hendri Setiawan, kerjasama yang baik antara DP2KBP2PA Kabupaten Kendal dengan Muslimat NU membuahkan hasil karena ada peningkatan jumlah akseptor dari tahun ke tahun.
“Tahun 2022 jumlah akseptor sebanyak 66,16 persen dan tahun 2023 sebabnya 68,8 persen tahun ini target kami 70 persen dari Pasangan Usia Subur yang ada,”ujar Hendri.
Sementara itu, Niken Larasati Ketua Muslimat Kendal akan terus mensosialisasikan akan pentingnya KB. Bersama jajaran Pengurus, dirinya sudah memfasilitasi pelayanan di semua kecamatan untuk mempermudah akseptor.
“Kami terus menerus mengajak agar Muslimat mantap menjadi akseptor KB karena banyak manfaatnya,” ujar Niken.
Sedangkan Tim penilai dari Kabid KB DP3AP2KB Provinsi Jateng Yuli Arsianto mengaku bangga dengan kolaborasi yang baik antara Pemkab dalam hal ini DP2KBP2PA Kabupaten Kendal dan Muslimat NU. Banyak inovasi yang dilakukan dari hasil kolaborasi tersebut.
Pihaknya berharap agar kerjasama yang sudah dijalin semakin meningkatkan angka kepesertaan Pasangan Usia Subur untuk manjadi akseptor KB.
“Untuk penilaian ada 3 kabupaten kota yaitu Kendal, Temanggung dan Magelang, sama-sama bagus dan nanti yang terbaik akan menjadi pemenang,” ujar Yuli. (Lingkar Network | Robison – Lingkarjateng.id)