KENDAL, Lingkarjateng.id – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kendal menjalin kolaborasi signifikan dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Miftahul Huda, yang terletak di Desa Peron, Kecamatan Limbangan, Kendal.
Kolaborasi ini bertujuan untuk membawa layanan perekaman Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan pencetakan E-KTP ke pelosok desa terpencil, sebagai upaya untuk memastikan aksesibilitas identitas bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Kendal, Ratna Mustaningsih, mengawali kegiatan “Go to School” ini dengan semangat tinggi, menyatakan bahwa inisiatif tersebut akan menyasar ratusan siswa SMK Miftahul Huda dan para guru.
“Program ini tidak hanya ditujukan untuk siswa dan guru SMK, tetapi juga untuk masyarakat yang belum melakukan perekaman identitas,” kata Ratna, Rabu, 21 Februari 2024.
Ratna menekankan bahwa program ini baru diimplementasikan pada tahun ini, sebagai upaya untuk meningkatkan cakupan perekaman identitas di wilayah Kabupaten Kendal.
Nugroho Agung Baskoro Bagus Prakoso, seorang guru di SMK Miftahul Huda, menyambut baik kerjasama ini. Dan ia mengungkapkan harapannya bahwa kegiatan seperti ini untuk sering diadakan di masa depan.
Menurutnya, kegiatan ini memberikan wawasan yang sangat berharga bagi anak-anak untuk masa depan mereka.
“Dari total 400 siswa yang mendaftar untuk perekaman IKD, sebagian besar berasal dari kelas 1 dan 2, sementara sebagian kecil dari kelas 3 yang sudah memiliki KTP,” ungkapnya.
“Meskipun sebagian besar siswa tidak mengalami kesulitan dalam proses perekaman, beberapa siswa harus pulang untuk mengambil Kartu Keluarga (KK) sebagai persyaratan tambahan,” tambah Guru SMK.
Dia mengaku tidak ada kendala, hanya mengambil syarat KK di beberapa daerah lain seperti Temanggung dan Batang. Sebab di sana terdapat siswa baru yang tidak membawa KK saat melakukan pendaftaran.
Meskipun demikian, kolaborasi antara Disdukcapil Kendal dan SMK Miftahul Huda tetap berjalan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat setempat.
Kerjasama ini tidak hanya menciptakan kesempatan bagi siswa dan masyarakat di desa-desa terpencil untuk mendapatkan identitas resmi, tetapi juga memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan dalam meningkatkan pelayanan publik.
Diharapkan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan di masa depan untuk mencapai inklusi identitas yang lebih luas di Kabupaten Kendal dan daerah sekitarnya. (Lingkar Network | Robison – Lingkarjateng.id)