KENDAL, Lingkarjateng.id – Ketua MUI Kendal, KH Asroi Thohir mengatakan, banyak generasi muda belum mengetahui tokoh sejarah yang menyebarkan agama Islam di Nusantara. Salah satunya tokoh penyebar agama Islam bernama Sayid Hasan bin Shodaqoh bin Zaini Dahlan, yang mendapat gelar Maha Guru Nusantara dan dimakamkan di Pemakaman Umum Grabag, Kelurahan Langenharjo Kecamatan Kendal.
Asroi menjelaskan, Sayid Hasan bin Shodaqoh bin Zaini Dahlan merupakan keturunan Sultonul Aulia ke-29 Syeh Abdul Qodir Al Jailani atau keturunan ke-41 Nabi Muhammad SAW.
“Hasan merupakan salah satu tokoh pada tahun silam tinggalnya di sebelah utara Masjid Agung Kendal, sekarang menjadi bangunan madrasah dan pondok pesantren,” ujarnya usai salat jumat di Masjid Agung Al- Mutaqim Kaliwungu, Kendal pada Jumat, 5 Januari 2024.
Ia melanjutkan, Sayid Hasan tidak meninggalkan bangunan fisik seperti rumah tinggal. Namun pengaruh ilmunya dirasakan masyarakat karena memiliki banyak santri terus-menerus yang menyebarkan ilmunya hingga sekarang.
Untuk menghormati jasa-jasanya, lanjut Asroi, sekarang sudah dibangun tempat pemakaman yang lebih bagus dan diberi prasasti sehingga mempermudah bagi peziarah.
Ia menceritakan, Sayid Hasan merupakan salah satu pengajar di Madrasah Saulatiyah Makkah. Selanjutnya hijrah ke Nusantara mendirikan madrasah di Jambi, Sumatera. Tidak lama, beliau pindah ke Sulawesi kemudian di Kendal hingga akhir hidupnya.
“Sepanjang hidupnya, beliau terus mengajar karena tujuan hijrah ke Indonesia untuk menyebarkan ilmu agama Islam dari Rasulullah,” ucapnya.
Terkait silsilah Sayid Hasan, beliau merupakan putra dari Sayid Sodaqoh, saudara kandung Ibnu Zaini Dahlan. Sayid Ahmad bin Zaini Dahlan yang dikenal sebagai Ibnu Zaini Dahlan Al Hasani Al Hasyimi Al Qurasyi Al Makki adalah guru besar dan tokoh penting Syafi’iyah yang menjadi guru para ulama Nusantara dan dunia Islam.
Di antara muridnya yaitu KH Saleh Darat, KH Cholil Bangkalan, Sayyid Usman Betawi, Nawawi Al Bantani, Abdul Hamid Kudus, Syekh Mahfud Termas dari Pacitan.
Salah satu cucunya, Khanifah, saat ini menjadi Wakil Rektor Unwahas Semarang. Murid-murid Sayid Hasan tersebar di berbagai daerah termasuk Sumatera dan Sulawesi.
Masih menurut cerita Asroi, selama tinggal di Kendal Sayid Hasan mengajar agama Islam sampai Kaliwungu, namun anak keturunannya tidak ada yang tinggal di wilayah Kendal.
“Kalau anak keturunan Sayid Hasan kebanyakan tinggal di luar daerah Kendal, bahkan ada yang kembali lagi mengajar di Makkah,” terangnya. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Lingkarjateng.id)