194 Personel Polres Kendal Disiapkan Amankan Natal dan Tahun Baru 2024

KENDAL, Lingkarjateng.id – Polres Kendal menyiapkan 194 personel untuk pengamanan Natal dan tahun baru (Nataru) 2024 yang bersamaan dengan tahapan kampanye pemilihan umum.

Kabag Ops Polres Kendal, AKP Abdullah Umar, menegaskan Polres Kendal siap mengamankan perayaan Nataru di Kabupaten Kendal terutama di tengah gejolak politik yang mulai memanas jelang Pemilu 2024.

“Untuk pelaksanaan Natal dan tahun baru ini, Polri siap untuk mengamankan. Polri bahkan sudah membuat enam satgas. Pokoknya Kendal harus aman,” tegasnya, Rabu, 13 Desember 2023.

AKP Abdullah mengungkapkan, Polres Kendal juga menyiapkan sembilan pos pengamanan. D iantaranya di gereja-gereja besar, rest area, hingga perbatasan dan titik-titik keramaian 

“Jadi kami akan membuat sembilan pos, yang empat di antaranya didirikan di gereja-gereja besar. Diantaranya gereja Kota Kendal, gereja di Weleri, gereja di Sukorejo dan gereja di Boja. Sementara dua pos lain kita dirikan di rest area, yaitu di Rowobranten dan Wungurejo. Sedangkan pos lain di perbatasan Kaliwungu dan Weleri, serta di pos di depan Alun-alun Kendal untuk menghadapi perayaan tahun baru,” jelasnya.

AKP Abdullah juga telah menyampaikan imbauan kepada seluruh pengurus gereja agar dalam perayaan Natal 2024, tidak ada kegiatan kampanye politik apapun di dalam gereja, mengingat perayaan natal tahun ini bersamaan dengan tahapan kampanye Pemilu 2024.

“Kepada para jemaat saat beribadah nanti tidak membawa barang lainnya seperti alat peraga kampanye atau lainnya yang dapat mengundang aktivitas kriminalitas,” ucapnya.

Sementara Kepala Kesbangol Kendal, Alfebian Yulando, menyatakan bahwa pihaknya telah melaksanakan rapat koordinasi menjelang pelaksanaan perayaan Nataru.

“Kita sudah tahu pengamanan Nataru tahun ini lebih karena ada pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak 2024. Jadi kami di sini berusaha untuk meningkatkan sinergitas dengan TNI-Polri maupun kejaksaan dan pihak-pihak terkait,” terangnya.

Dirinya menyebutkan, sinergitas tersebut dilakukan terutama untuk mendeteksi dini potensi yang mengganggu keamanan dan kenyamanan saat Nataru. “Selain melibatkan TNI, Polri maupun kejaksaan, kita juga melibatkan Satpol PP, organisasi kemasyarakatan maupun organisasi keagamaam,” tandasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)