2 Tahun Pasca Kebakaran, Warga Minta Pasar Weleri Kendal Segera Dibangun

KENDAL, Lingkarjateng.id – Dua tahun pasca kebakaran di Pasar Weleri Kendal mengakibatkan ribuan pekerja menjadi pengangguran dan pedagang pasar mengalami kerugian. Hal ini menjadi sorotan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Tengah, pasalnya hingga hari ini belum ada pembangunan pasar.

Ketua DPC APPSI Kabupaten Kendal, Khafid Sirotudin menyoroti kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal dalam menangani pasca kebakaran di Pasar Weleri pada 12 November 2022.

Khafid mengatakan bahwa ribuan orang harus menanggung rugi akibat insiden kebakaran tersebut. Ia menyebutkan, sekitar 4.000 orang lebih pekerja sektor informal dan formal menjadi pengangguran dan sekitar 1.800 pedagang mengalami banyak kerugian.

“Saya masih ingat bagaimana adik-adik dan dua anak saya berusaha menyelamatkan dagangan pakaian (garmen) milik ibu dan saudara. Bahkan selama dua hari dua malam saya bersama relawan MDMC Weleri, Tim Damkar dan LPB Kendal memadamkan api,” ungkapnya pada Selasa, 15 November 2022.

Pasca kebakaran, bangunan Pasar Weleri Kendal dipagari galvalum oleh Pemkab dan dipasangi spanduk MMT bertuliskan ancaman pidana bagi pedagang yang memanfaatkan tanah milik Pemda Kendal.

“Ini merupakan sebuah laku rezim Orde Baru di Kendal yang jauh dari nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dan hanya menggunakan pendekatan kekuasaan semata,” ujarnya.

Dirinya berharap, Pemkab Kendal segera membangun kembali Pasar Weleri seperti semula sebelum tragedi kebakaran.

“Semoga ini merupakan haul terakhir dengan dibangunnya kembali Pasar Weleri pada tahun anggaran 2023,” harapnya.

Sementara itu, sejumlah pemuda yang mengatasnamakan para anak pedagang korban kebakaran Pasar Weleri Kendal melakukan doa bersama sambil menyalakan lilin dan menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan yang dibentangkan di pagar galvalum eks Pasar Weleri pada Senin, 14 November 2022 malam.

Beberapa spanduk itu masing-masing bertuliskan “2 Tahun Menanti Pasar Gratis Harga Mati”, “Pasar Kembali” dan “Kawal Sampai Tuntas”.

Mereka berharap Pasar Weleri dibangun di tempat semula, hak pedagang dalam bentuk pasar gratis, kebijakan kontrak untuk pedagang sesuai dengan konsep pasar tradisional, konsep atau penataan pasar murni pasar tradisional bukan pasar modern.

“Kami juga meminta agar pemerintah memberi kepastian kepada pedagang kapan Pasar Weleri yang terbakar dibangun kembali ditempat yang sama dan mengembalikan fungsi pasar sebagaimana mestinya bukan sebagai sport center,” ungkap Indra Hermawan selaku koordinator aksi. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)