RSUD Soewondo Kendal Terus Berinovasi Dekatkan Jangkauan Layanan Masyarakat

KENDAL, Lingkarjateng.id – Sebagai Rumah Sakit milik pemerintah, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soewondo Kendal diharapkan masyarakat Kabupaten Kendal menjadi rumah sakit terbaik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Untuk itu, inovasi dalam rangka mendekatkan jangkauan layanan rumah sakit juga terus dilakukan. Agar menambah kemudahan dan kenyamanan dalam pelayanan kepada masyarakat.

Direktur RSUD dr. H. Soewondo Kendal, dr Saekhu menjelaskan, inovasi-inovasi tersebut yakni peningkatan kapasitas pendaftaran yang memudahkan masyarakat, dengan mempercepat pendaftaran pasien rawat jalan tanpa antre ke rumah sakit dan bisa dilakukan dari rumah melalui aplikasi. Aplikasi bisa didownload di play store.

“Jadi inovasi-inovasi kita dalam rangka mendekatkan jangkauan layanan bagi masyarakat di antaranya pendaftaran melalui WhatsApp, Pendaftaran Cepat Lancar (Pecel) Soewondo yang bisa dilakukan dari rumah. Tanpa antre, pasien datang ke RSUD langsung menuju Poliklinik yang dituju,” paparnya.

Dikatakan lebih lanjut, inovasi ini dilakukan juga untuk menghindari adanya penumpukan antrean. Rata-rata pasien yang datang di ruang tunggu bisa mencapai 450-500 pasien. 

“Per hari rata-rata pasien yang datang mengantre di ruang tunggu itu antara 450-500. Sehingga, jika pasien sudah mendaftar dulu melalui Whatsapp atau Pecel Soewondo jadi tidak perlu antre. Karena sudah dapat jadwal. Tinggal datang langsung ke poliklinik yang dituju,” ungkap dr Saekhu.

Dirinya juga menambahkan, dari hari ke hari dirinya juga mengupayakan tentang alat yang canggih yang dibutuhkan oleh staf dokter di bagian keahliannya masing-masing, contohnya akan memperbarui alat untuk operasi katarak mata dengan metode Fakoemulsifikasi (Phacoemulsification) penggunaan laser.

RSUD Soewondo Kendal Terus Berinovasi Dekatkan Jangkauan Layanan Masyarakat.
POTRET: Direktur RSUD dr. H. Soewondo Kendal, dr Saekhu. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

“Fakoemulsifikasi  juga dapat memanfaatkan teknologi laser (Phaco Emulsification). Metode ini memerlukan alat khusus untuk membuat sayatan dan menghaluskan katarak, sehingga katarak dapat terangkat dengan mudah,” tambahnya.

Dirinya berharap, masyarakat memanfaatkan aplikasi dan inovasi yang disediakan, agar masyarakat lebih mudah dan cepat dalam menjangkau pelayanan di RSUD dr. H. Soewondo Kendal.

Untuk memberikan pelayanan yang optimal, Poli Penyakit Dalam RSUD dr. H. Soewondo Kendal didukung oleh dokter spesialis penyakit dalam yang profesional, terampil, berpengalaman dan ahli pada bidangnya.

Rencananya, RSUD dr H Soewondo Kendal akan dilengkapi dengan instalasi khusus pelayanan terhadap orang dewasa dan lansia, dengan berbagai keluhan penyakit degeneratif. 

Fasilitas layanan meliputi, konsultasi dokter spesialis, pemeriksaan tekanan darah, kadar Gula, rekam jantung hingga pelayanan vaksinasi untuk persyaratan haji dan umrah.

Kabid Pelayanan Penunjang RSUD Dr Soewondo Kendal, dr Tri Haryani Nurliyana menjelaskan, poliklinik jantung dan pembuluh darah berkaitan dengan mencegah, mendiagnosis, dan melakukan pengobatan berbagai penyakit kardiovaskuler, seperti tekanan darah tinggi sampai dengan serangan jantung.

RSUD Soewondo Kendal Komitmen Jaga Kelestarian Lingkungan Hidup

“Rencananya, RSUD dr Soewondo Kendal akan menambah fasilitas Cath Lab untuk pelayanan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Layanan cath lab merupakan salah satu komitmen RSUD dr Soewondo Kendal dalam peningkatan fasilitas dan sarana prasarana kesehatan untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat setempat,” terangnya

Dirinya menjelaskan, layanan kateterisasi jantung yang dilengkapi dengan beragam fasilitas cath lab yang terbaru dan tercanggih ini dapat menangani secara efektif pasien dengan penyakit jantung koroner.

“Laboratorium kateterisasi jantung ini merupakan layanan tindakan medis diagnostik invasif menggunakan sinar X. Metode ini berfungsi untuk mendeteksi penyempitan atau sumbatan pembuluh darah jantung atau koroner,” imbuhnya.

Diungkapkan oleh dr Tri, layanan Cath Lab ini sangat dibutuhkan warga yang memiliki penyakit jantung. Menurutnya, selama ini jika ada warga yang sakit jantung, harus dirujuk ke rumah sakit di luar daerah. Perjalanan ini berisiko bagi pasien. 

“Sebab, faktor risiko keterlambatan dalam penanganan penyakit jantung itu berakibat fatal. Sehingga satu-satunya jalan RSUD harus punya fasilitas Cath Lab,” ungkapnya.

Selain itu, RSUD dr. H. Soewondo Kendal berencana melengkapi peralatan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). Nantinya para penderita batu ginjal maupun saluran kemih tidak harus merasa sakit, saat menjalani operasi.

Hal tersebut disampaikan, dr Tri Haryani Nurliyana, Kabid Pelayanan Penunjang RSUD Dr Soewondo Kendal. Dijelaskan, alat tersebut berfungsi sebagai pemecah batu saluran kemih hanya dengan menggunakan gelombang kejut.

“Dalam prakteknya, ESWL akan menghancurkan batu ginjal dan saluran kemih dengan gelombang kejut menjadi fragmen-fragmen atau batu-batu kecil, bahkan yang lembut,” jelas dokter Tri.

Dirinya juga menambahkan, setelah berhasil dihancurkan, maka sisa pecahan batu tersebut akan keluar bersamaan dengan air seni. Tujuannya, untuk membantu pasien yang mengalami batu ginjal. Kalau dulu secara gampangnya aja harus operasi, disayat atau operasi besar, kemudian batunya dikeluarkan.

“Dengan alat ini, cukup dengan gelombang kejut sampai batu yang ada di dalam tubuh bisa hancur dan keluar bersama air kencing,” ungkapnya.

“Selain itu, dengan menggunakan alat ESWL, beberapa keuntungan akan dirasakan oleh pasien. Di antaranya tidak ada luka, rasa nyeri minimal, dan dapat dilakukan pada semua usia,” imbuh dokter Tri.

Dirinya menegaskan, nantinya waktu tindakan relatif singkat dengan durasi antara 45 menit hingga 60 menit, sehingga masa pemulihan cepat dan lama perawatan juga pendek.

“Intinya setelah ESWL, pasien tidak perlu rawat inap. Jadi setelah selesai tindakan, pasien langsung bisa pulang,” tandas dokter Tri.

Sehingga, lanjutnya, dengan alat kesehatan ESWL, pasien cukup memeriksakan di poliklinik urologi dan dokter akan menentukan prosedur tindakan apabila dipastikan terdapat batu ginjal.

“Nantinya, bagi masyarakat yang memiliki kartu BPJS atau kurang masyarakat kurang mampu bisa merasakan manfaat dari layanan kesehatan yang satu ini,” ujar dokter Tri.

Di sisi lain, RSUD dr. H. Soewondo Kendal akan segera meluncurkan pelayanan Operasi katarak dengan irisan minimal dengan metode Fakoemulsifikasi (Phacoemulsification).

Bagi pasien katarak, operasi dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasinya. Salah satu yang terbaru dengan Teknik Fakoemulsifikasi (Phacoemulsification).

Fakoemulsifikasi adalah operasi katarak yang dilakukan dengan mengambil bagian depan lensa mata tanpa merusak kapsul posterior. Prosedur ini aman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Setelah fakoemulsifikasi, dokter akan memasang lensa buatan (IOL) agar mata dapat melihat dengan lebih jelas.

Kabid Pelayanan Penunjang, dr Tri Haryani Nurliyana menjelaskan, sebelum prosedur dimulai, dokter spesialis mata akan memeriksa mata pasien dengan alat ultrasound atau pemindaian laser. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan jenis IOL terbaik bagi pasien.

 “Fakoemulsifikasi merupakan prosedur rawat jalan yang dapat dilakukan di bawah pengaruh bius lokal (pasien dewasa) atau bius total (pasien anak). Dengan bantuan mikroskop, dokter bedah membuat sayatan kecil di mata, tepat di samping,” jelas dr Tri Haryani.

Fakoemulsifikasi juga dapat memanfaatkan teknologi laser. Metode ini memerlukan alat khusus untuk membuat sayatan dan menghaluskan katarak, sehingga katarak dapat terangkat dengan mudah.

Meskipun prosesnya sama dengan fakoemulsifikasi tradisional, namun pasien dapat menikmati hasil yang lebih akurat dan pemulihan yang lebih cepat karena dokter akan menggunakan laser, bukan pisau bedah.

“RSUD dr Soewondo akan segera mengembangkan operasi dengan phaco emulsifikasi adalah alat laser yang akan digunakan oleh RSUD dr Soewondo untuk melakukan operasi pada mata yang terkena katarak,” tandasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)