DEMAK, Lingkar.news – Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Dinnakerind) Kabupaten Demak, Agus Sukiyono menyampaikan bahwa, para pelaku IKM (Industri Kecil dan Menengah) perlu memanfaatkan marketplace untuk menjual produk.
Marketplace mampu menjangkau lebih banyak calon konsumen. Sehingga bisa meningkatkan jumlah penjualan produk-produk IKM yang ada di Demak, Jawa Tengah.
“Jadi, kita harus bisa mengembangkan pasar penjualan kita, yang dulunya hanya dijual di daerahnya saja, sekarang kembangkan melalui marketplace secara online. Supaya seluruh masyarakat semua tahu, tidak hanya masyarakat Demak saja,” kata Sekretaris Dinnakerind Demak, Agus Sukiyono, dalam Pelatihan E-Commerce bagi IKM Demak di Ruang Rapat Wakil Bupati Demak.
Selain meningkatkan penjualan, marketplace juga akan memperluas jangkauan pasar produk-produk IKM Demak yang lebih luas, bahkan tanpa batasan sama sekali. Karena dengan marketplace, para pelaku IKM Demak menawarkan produk secara online yang dapat diakses oleh konsumen dari seluruh penjuru negeri.
“Kegiatan ini tentunya sangat bagus bagi para IKM, karena mendapatkan pengetahuan cara menggunakan marketplace seperti Shopee dan lain-lain, untuk memperluas pemasaran produk,” tutur Sekretaris Dinnakerind Demak itu.
Selain itu, Sekretaris Dinnakerind Demak juga mengingatkan kepada pelaku IKM, agar tidak menghilangkan budaya Jawa dalam berbisnis. Ia juga meminta agar penjual memberikan pelayanan yang maksimal dengan baik kepada konsumen, meskipun melakukan jual beli secara online.
“Kalau usaha ingin langgeng, menurut orang jawa harus sopan santun, jujur, dan ramah kepada konsumen kita. Orang jawa itu harus luwes, jangan sampai hilang karakter Jawa itu,” imbau Agus.
Sementara itu salah satu peserta pelatihan, Ahmad Jalil yang merupakan warga Desa Gempol Denok, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, mengatakan bahwa tujuan dirinya mengikuti pelatihan untuk mengembangkan usahanya dan memperluas pasar.
“Sudah 5 tahunan saya usaha Jamu. Kalau untuk sistem penjualannya, saat ini penjualannya keliling ke desa-desa setempat. Maka dari itu, ikut pelatihan ini supaya bisa belajar cara membuat toko online agar bisa memperluas penjualan,” Kata Jalil, pemilik usaha Jamu Aulia.
Ia mengatakan, Jamu Aulia memproduksi Jamu Kunir Asem, Beras Kencur dan jamu-jamu lainnya yang dijual dengan harga Rp5.000-Rp10.000 per botol.
Diketahui, Pelatihan E-Commerce bagi IKM Demak ini dihadiri oleh Anas Rudi selaku Instruktur Manajemen dan Produktivitas Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Semarang dan Mirza Rijal Auladi dari Bisnis Developer Shopee serta 50 pelaku IKM Demak. (Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Koran Lingkar)