Harga Kedelai Meroket, Pengrajin Tahu Tempe di Kendal akan Diberi Subsidi

KENDAL, Lingkarjateng.id – Harga kedelai mengalami kenaikan hingga Rp13.500 per kilogram. Mengatasi hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop UKM) Kendal bersama Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kendal akan mencari solusi bagi masyarakat, khususnya untuk pelaku Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kedelai yang terkena dampak naiknya harga kedelai.

Sekretaris Disdagkop UKM Kendal, Sudadi menyampaikan bahwa berdasarkan usulan yang telah diterima, saat ini pemerintah telah memberikan subsidi kepada para pengrajin tahu tempe yang tergabung dalam Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Primkopti).

“Sebelumnya sudah ada pemberian bantuan dari 1 April-31 Juli 2022. Saat ini pemerintah sudah memastikan akan memberikan bantuan penggantian selisih harga lagi sampai dengan Desember 2022, tinggal menunggu surat penugasan dari Menteri BUMN ke Bulog,” ujar Sutadi pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Sudadi menambahkan, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kendal untuk memberikan sosialisasi kepada para petani Kendal agar bisa menanam kedelai.

“Nanti akan petani akan diberi sosialisasi agar membudidayakan tanaman kedelai, supaya dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga tidak mengandalkan impor,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala DPP Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengaku tanaman kedelai di Kabupaten Kendal dinilai masih sedikit dibandingkan kebutuhan kedelai di masyarakat.

“Memang tanaman kedelai di Kendal masih sedikit. Sementara kedelai yang dibutuhkan untuk konsumsi setiap hari lebih besar dan selama ini petani lebih memilih tanam kacang hijau yang secara budidaya lebih mudah dan harga relatif stabil,” kata Pandu.

Di sisi lain, Ketua Primer Koperasi Primkopti Harum Kendal Rifai mengaku bahwa dampak kenaikan harga kedelai sangat dirasakan bagi para pelaku UMKM Primkopti Harum Kendal. Hal ini mengingat harganya yang saat ini mencapai kisaran Rp13.500 per kilogram.

Menurutnya, pemberian subsidi harga dari pemerintah sangat diharapkan, agar kedelai ini terjangkau oleh para pelaku UMKM. Dirinya mengatakan bahwa sebelumnya dari mulai naiknya harga kedelai sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah dengan harga selisih Rp1.000.

“Kemarin harga sekitar Rp12.000 per kilogram dan saat ini harga eceran sudah di kisaran Rp13.500 per kilogram. Kami kembali menyuarakan untuk meminta tambah subsidi menjadi Rp2.000 per kilogram agar UMKM Primkopti juga tidak keberatan membelinya,” paparnya.

Menurutnya, kebutuhan kedelai di Kabupaten Kendal sekitar 1.200 ton/bulan dan untuk Primkopti Harum Kendal sendiri mampu menyuplai 700 ton/bulan, sedangkan sisanya masih disuplai dari pihak luar. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)