KENDAL, Lingkarjateng.id – Sebanyak 467 Santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Kendal mengikuti lomba Musabqoh Qiro’datul Kutub (MQK) yang dilaksanakan di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Kendal pada Minggu, 16 Oktober 2022.
Kegiatan yang digelar dalam rangka menyongsong Hari Santri Nasional 2022 itu digelar Pemerintah Kabupaten Kendal dengan menggandeng Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) bekerja sama dengan organisasi keagamaan yang ada diKabupaten Kendal.
Panitia Peringatan Hari Santri 2022 Kabupaten Kendal, Saifudin Al Huda mengatakan MQK merupakan lomba membaca kitab klasik berbahasa Arab yang biasa disebut dengan kitab kuning kemudian menerjemahkannya lalu menjelaskan isi yang terkandung.
“Lomba MQK ini ada 10 cabang kitab yang dilombakan. Dan ini insyaAllah sekaligus merupakan seleksi karena di 2023 itu akan ada lomba baca kitab di tingkat provinsi dan dilanjutkan tingkat nasionalnya,” kata Saifudin.
Dirinya menambahkan bahwa saat ini Kabupaten Kendal baru bisa melakukan seleksi untuk 10 cabang kitab.
“Ini Kendal baru bisa menyeleksi 10 cabang kitab. Kalau di provinsi ada 25 kitab. Calon juara-juara ini nantinya akan kita kirim ke provinsi,” imbuhnya.
Selain lomba MQK, rangkaian kegiatan menyambut Hari Santri Nasional tahun ini juga diadakan lomba tumpeng lomba, bazar, pawai keagamaan, serta lomba hadroh atau rebana.
“Ini digelar rutin setiap tahun untuk memperingati hari santri dan pasti ada lomba baca kitab itu, karena itu sebagai ciri khas untuk pondok pesantren,” jelasnya.
Lomba MQK, lanjutnya, merupakan bentuk dukungan untuk para santri dalam rangka atau memahami kitab-kitab kuning sebagai pembelajaran santri.
“Ini sebagai support untuk santri-santri dalam rangka mengaji atau mamahami kitab kuning, biar para santri itu semangat. Jadi tidak hanya mengaji tapi mereka juga disuguhkan sebuah lomba sehingga nanti memacu semangat para santri-santri ini,” bebernya.
Sementara itu, pendamping Ponpes Ash Shiddiqiyah Desa Sendangkulon, Kecamatan Kangkung, Divia Aflahah Zulala mengatakan ada 16 santrinya yang mengikuti lomba MQK. Ia berharap para santrinya bisa memenangkan lomba dan melaju ketingkat provinsi.
“Selain itu harapannya bisa melatih mental anak-anak, bisa menjadikan sebuah pengalaman. Biasanya cuma ngaji sekarang dilombakan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)