PATI, Lingkarjeteng.id – Hujan deras pada Jumat malam (14/10) menyebabkan sejumlah daerah di Kabupaten Pati diterjang banjir. berikut adalah update terbaru 9 kecamatan yang diterjang banjir pada Sabtu 15 Oktober 2022
Kecamatan Tambakromo
Berdasarkan pantauan tim Lingkar Media Group, di Kecamatan Tambakromo sudah tiga desa terendam banjir, yakni Desa Sinomwidodo, Desa Angkatan Lor, Desa Angkatan Kidul, Desa Tambahagung, Desa Karangawen, Desa Mojomulyo, Desa Tambaharjo.
Menurut informasi yang dihimpun Koran Lingkar, genangan air yang terjadi di wilayah Tambakromo disebabkan curah hujan dari wilayah pegunungan Kendeng dan dari kecamatan Winong, yaitu Desa Godo dan Gunungpanti di mana jika kedua daerah tersebut diguyur hujan lebat, maka air akan melintasi wilayah Tambakromo. Meski air mulai surut, akan tetapi akses ke arah Pati Kota melalui Kecamatan Gabus masih terputus akibat tingginya genangan air.
Kecamatan Batangan
Banjir juga menerjang Kecamatan Batangan. Dari hasil observasi di lapangan, sejumlah desa telah terendam banjir, di antaranya: Desa Kuniran, Desa Gunungsari, Desa Kedalon, Desa Sukoagung, Desa Raci, dan Desa Ngening. Daerah Batangan termasuk daerah langganan banjir dan ratusan keluarga ikut terdampak.
Kecamatan Winong
Sementara itu, di Kecamatan Winong, banjir merendam satu desa, yaitu Desa Tlogorejo dengan ketinggian air hingga kurang lebih setengah meter atau sebatas lutut dewasa.
Kecamatan Kayen
Di Kecamatan Kayen, hujan deras menyebabkan air menggenangi jalan Desa Kayen dengan ketinggian antara 30 – 50 cm. Banjir juga menerjang Desa Trimulyo, akibatnya terjadi penyumbatan di beberapa titik jembatan desa Trimulyo, Kayen. Untuk mencegah banjir meluas, Pemerintah Kecamatan telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait alat berat untuk membersihkan sampah yang menghambat aliran sungai.
Kecamatan Gabus
Kecamatan berikutnya yang juga dilanda banjir adalah Kecamatan Gabus. Setidaknya ada dua desa yang kebanjiran, yakni Desa Gabus dan Desa Tanjunganom. Rencananya, pemerintah akan memperbaiki tanggung jebol ketika debit air sudah turun.
Kecamatan Pucakwangi
Banjir bandang juga melanda Kecamatan Pucakwangi saat hujan deras, Jumat (14/10) dari pukul 22.30 – 01.00 WIB. Adapun wilayah yang terdampak banjir bandang adalah akses jalan Desa Treteg – Kecamatan Jaken dengan ketinggian air hingga 1 meter sepanjang 20 meter, tepatnya di jembatan belakang Mts. Matholiul Ulum Desa Terteg. Meski pada Sabtu (15/10) air sudah berangsur surut, namun warga Terteg ada yang mengalami kerusakan rumah dan kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta.
Kecamatan Trangkil
Hal serupa terjadi di Kecamatan Trangkil. Hujan deras mengakibatkan pohon tumbang di pinggir jalan Provinsi Pati-Tayu Km. 12, tepatnya di depan Puskesmas Trangkil. Pohon tumbang menimpa instalasi listrik dan telepon sehingga terjadi listrik padam di sekitar wilayah desa Trangkil dan Pasucen.
Kecamatan Sukolilo
Di Kecamatan Sukolilo, banjir merendam area persawahan Desa Prawoto, Baleadi, dan Wotan. Sawah yang terendam ditaksir seluas 741 hektare. Penyebab banjir diduga karena meluapnya air sungai. Belum jelas berapa taksiran kerugian, tatapi aparat Pemdes dan kelompok tani telah melakukan pendataan lahan yang terdampak dan membersihkan saluran irigasi untuk mengurangi genangan air.
Kecamatan Jaken
Kecamatan terakhir yang terpantau juga kebanjiran adalah Kecamatan Jaken. Desa Tamansari, Kecamatan Jaken air mencapai 60cm. Kapolsek Jaken, AKP Subadi langsung terjun ke lokasi guna meninjau kondisi warga.
“Izin melaporkan di wilayah Desa Tamansari, Kecamatan Jaken terjadi banjir dengan ketinggian 60 cm yang menggenangi RT 02 RW 04,” tutur Kapolsek.
Diduga banjir terjadi akibat aliran Bendung Randugunting, sungai Widodaren, dan Kali Nolo. Desa yang terdampak cukup banyak, di antaranya: Desa Sumberagung, Desa Srikator, Desa Manjang, dan Desa Tamansari.
Kecamatan Jakenan
Banjir yang cukup parah juga menggenangi jalan Desa Tondokerto, Kecamatan Jakenan. Ketinggian air yang mencapai 80 cm menyebabkan sepeda motor tidak bisa melintas. Akibatnya, ratusan hektar sawah yang baru ditanami padi terendam air dan melumpuhkan aktivitas warga. (Lingkar Network | Nailin – Koran Lingkar)