KENDAL, Lingkar.news – Cuaca panas yang tidak biasa tengah melanda wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Cuaca panas dan gerah juga dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Kendal dalam beberapa hari belakangan ini.
PLH Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, Jawa Tengah Sigit Sulistyo mengatakan bahwa, kondisi cuaca panas ini merupakan masa pancaroba menuju musim kemarau.
“Kondisi saat ini masa pancaroba, dimana udara terasa sangat panas. Ini merupakan fenomena alam biasa yang sering terjadi saat memasuki musim kemarau,” ujarnya.
Sigit menyampaikan, meski cuaca panas dirasakan masyarakat Kendal, namun masih diikuti dengan kondisi hujan yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Kendal.
“Kami mengimbau kepada masyarakat jika tidak ada kepentingan yang mendesak atau urgent diharapkan untuk dirumah saja, karena kondisi saat ini adalah masa pancaroba,” pesannya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Abidin mengungkapkan, dampak cuaca panas ketika sedang atau sering berada diluar ruangan, dapat mengakibatkan dehidrasi. Sehingga masyarakat diminta untuk memperbanyak minum air yang banyak dan jangan menunggu haus.
“Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis. Hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, gunakan topi atau payung. Memakai baju yang berbahan ringan dan longgar,” ucapnya.
Masyarakat juga diimbau menghindari mengenakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas. Dan sebisa mungkin berteduh di antara jam 11 pagi – 3 siang.
“Jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir baik dengan jendela terbuka maupun tertutup. Gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah, Sediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan,” tandasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)