PATI, Lingkarjateng.id – Warga Desa/Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati memperingati Maulid Nabi Muhammad dengan tradisi Meron yang dilaksanakan selama dua hari, 8-9 Oktober 2022. Dalam tradisi meron ini, sebanyak 14 gunungan diarak warga sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, bersama dengan Kapolres, Dandim, Camat dan Kades Sukolilo turut hadir dalam perayaan yang berpusat di Masjid Agung Desa Sukolilo.
Ketua acara, Muhammad Shoban Rohman menyampaikan bahwa rangkaian tradisi meron berjalan dengan lancar dan meriah meskipun sempat vakum akibat Covid-19.Tak tanggung-tanggung, kemeriahan tradisi meron tahun ini diperkirakan menghabiskan dana kurang lebih 46 juta rupiah.
“Alhamdulillah berjalan dengan lancar dari awal hingga hari ini. Acara ini menghabiskan dana sebesar Rp 46 juta,” kata Shoban.
Acara yang berlangsung meriah serta padat pengunjung membuat Shoban dan panitia acara mengutamakan kebersihan lingkungan dengan slogan, Meron Bebas Sampah. Dirinya berharap, generasi muda dapat mewarisi dan menjaga tradisi Meron ini.
“Pada tahun ini, pelaksanaan bebas sampah ini di-handle oleh sedulur-sedulur kita, dari sedulur Sikep,” jelasnya.
Senada dengan apa yang disampaikan ketua acara, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro dalam sambutannya mengatakan bahwa tradisi semacam ini harus selalu dilestarikan sebagai bentuk nguri-nguri budaya leluhur.
“Ini menjadi satu-satunya budaya yang ada di Pati hingga sampai saat ini diakui ditingkat nasional. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan pada siang kali ini, bisa dilanjutkan sampai kapan pun. Jangan sampai kita kehilangan jejak. Jangan sampai warisan leluhur ini nanti sirna,” terangnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)