Dorong UMKM Naik Kelas, Disdagkop UKM Kendal Bantu Urus Izin Usaha

KENDAL, Lingkarjateng.id – Berdasarkan data Dinas Perdagangan Koperasi (Disdagkop) dan UKM Kendal, jumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kendal ada sekitar 44 ribu. Data tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yakni sekitar 23 ribu pelaku UMKM.

Kepala Disdagkop dan UKM Kendal, Ferinando Rad Bonay, menjelaskan bahwa dari 44 ribu pelaku UMKM yang telah terdata tersebut belum mencakup semua pelaku usaha yang ada di Kabupaten Kendal.

“Kita itu sudah mendata ada 44 ribu UMKM, tapi itu belum semua. Kemarin yang kita data itu baru mereka yang jualannya menetap. Artinya jumlah UMKM kita itu lebih dari 44 ribu,” ujarnya.

Menurut Ferinando, pendataan dilakukan terkait adanya program Satu Data UMKM dari Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta. Pendataan telah selesai dilaksanakan pada Desember 2022 lalu.

“Jadi kemarin dari ada program pendataan UMKM, karena memang mau bikin satu data UMKM secara nasional. Karena memang waktu yang diberikan kepada kita ‘kan terbatas. Jadi belum semua UMKM di data,” jelasnya.

Ferinando menambahkan, rencana data UMKM tersebut dilaksanakan untuk pembuatan kebijakan nasional.

“Dari data itu jadi tahu UMKM kita, misalnya yang kerajinan berapa, yang makanan ada berapa. Sehingga itu nanti akan membantu untuk pembuatan kebijakan nasional dan juga untuk kita memasukkan mereka di sistem pengadaan elektronik,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dari 44 ribu pelaku UMKM di Kendal tersebut belum seluruhnya mempunyai perizinan lengkap. Sehingga, pihaknya melakukan pendampingan terutama dalam hal perizinan.

“Yang lebih penting adalah mendampingi proses perizinan. Karena untuk naik kelas, untuk mendapatkan bantuan, atau untuk bisa diterima di luar kan harus memenuhi kriteria tersebut. Kalau dari segi perizinannya lolos, kan itu bisa lebih memudahkan mereka,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu pelaku UMKM dari Desa Galih, Sri Lestari, mengaku Pemkab Kendal selalu memberikan support terhadap para pelaku UMKM seperti dirinya.

“Kami kebetulan kemarin dapat bantuan mesin seller dari Bapak Bupati juga dapat fasilitas pelatihan seperti packaging dan pemasarannya juga,” ucapnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)