JAKARTA, Lingkar.news – Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta semua pihak terkait kericuhan di luar Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, untuk berpikir jernih demi menciptakan kenyamanan dalam sepak bola.
Diketahui, kericuhan tersebut terjadi antara suporter dan aparat keamanan saat laga Liga 1 PSIS versus Persis, pada Jumat, 17 Februari 2023.
“Saya meminta para suporter dan aparat untuk tenang dan sama-sama berpikir jernih. Niat kita sama yakni untuk sepak bola yang aman dan nyaman bagi semua,” kata Erick Thohir, seperti yang dilansir dari laman PSSI, pada Sabtu, 18 Februari 2023.
Secara khusus, mantan Presiden klub Inter Milan itu memohon supaya aparat keamanan lebih persuasif dan belajar dari pengalaman tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Erick yakin polisi dapat berupaya maksimal untuk menenangkan massa tanpa sikap represif, apalagi dengan menggunakan gas air mata.
Sementara terkait suporter, pria yang juga Menteri BUMN itu berjanji mencarikan solusi agar laga sepak bola dapat dinikmati dengan tenang.
Terkait kerusuhan pada laga, Erick menegaskan bahwa, dirinya memahami kekecewaan para pendukung yang hanya ingin menyaksikan pertandingan tim kesayangan.
“Ke depan perlu ada evaluasi terkait kategori risiko setiap laga,” tuturnya.
Kericuhan antara suporter PSIS dan aparat keamanan tersebut berujung pada penembakan gas air mata oleh polisi.
Kerusuhan terjadi lantaran pendukung PSIS memaksa untuk masuk ke stadion meski pertandingan itu ditetapkan berlangsung tanpa penonton di stadion.
Akibat kejadian itu, laga PSIS kontra Persis yang tuntas dengan skor 1-1, sempat dihentikan beberapa menit pada babak kedua sebelum dilanjutkan kembali. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)