PATI, Lingkar.news – Ketua Umum ormas Masyarakat Penjaga Nusantara (Mantra), Supriyadi, mengumumkan tekadnya untuk mengawal Lingkar Media Group (LMG) membuat pelaporan kepada Ganjar ke Mabes Polri, KPK, dan Mendagri.
Ganjar dinilai telah melakukan pencemaran nama baik dengan menyebut media Lingkar sebagai “media ora cetho” di depan awak media lain saat wawancara masalah macet Juwana. Peristiwa itu terjadi di halaman kantor Gubernuran, pada Selasa, 31 Januari 2023.
Ucapan Ganjar tersebut menjatuhkan mental wartawan Lingkar, sekaligus dinilai merusak nama baik Lingkar. Hal ini menyebabkan sang pemilik, Agus Sunarko, S.STP., MSi, turun langsung untuk melaporkan perbuatan Ganjar ke aparat penegak hukum setelah 3 x 24 jam tidak ada permintaan maaf sejak surat somasi diterimakan langsung ke pihak Ganjar.
Disebut Media Ora Cetho, Lingkar Media Group Kirim Somasi ke Ganjar
Langkah ini didukung oleh ormas Mantra. Menurut Ketum ormas Mantra, Supriyadi, Ganjar telah menunjukkan arogansi selaku pejabat negara. Alih-alih memberikan dukungan, malah memberikan hinaan kepada insan jurnalis yang sudah bekerja sesuai UU Pers.
“Perlu diketahui, perusahaan Lingkar memiliki hampir seratus karyawan. Seharusnya pemerintah mendukung, dong! Karena secara tidak langsung perusahaan bisa membantu para pekerja sehingga tingkat pengangguran bisa terkurangi. Selain itu, Lingkar juga membantu pemerintah dengan membayar pajak,” tegas Supriyadi saat diwawancarai, pada Minggu, 12 Februari 2023.
Ia menilai, Ganjar sudah melampaui batas. Selaku pejabat negara, bukannya bersikap bijaksana, malah menunjukkan arogansinya saat ditanya wartawan.
Melawan Arogansi Ganjar, Komut LMG Agus Sunarko Tuntut Gubernur Minta Maaf atau Proses Hukum
“Wes ora gelem bantu malah ngenyek. Apa pantas seorang pejabat ditanya baik-baik, soal kemacetan yang membludak malah meledak. Padahal jalan itu merupakan jalan akses utama pantura. Seharusnya Pak Ganjar sadar ketika pertama kali mencalonkan diri sebagai gubernur, yang mempublikasikan atau mengembangkan sayapnya juga wartawan yang bernaung dibawah perusahaan media. Sadar dong, Pak Ganjar!” tegur Supriyadi menyuarakan aspirasi.
Pada prinsipnya Supriyadi menegaskan, selaku ormas pihaknya sangat geram atas ucapan yang dilontarkan Ganjar.
“Karena pertanyaan wartawan memperjuangkan kepentingan umum. Jadi kalau Pak Ganjar merasa kepala daerah cari solusi, dong! Kalau nggak ingin jadi gubernur, ya udah mundur saja,” ketusnya.
LMG Tabayyun ke Gubernur Ganjar Usai Disebut Media Ora Cetho
Lebih lanjut, ia mengumumkan tekadnya mendukung Lingkar Media Group untuk melaporkan Ganjar ke aparat penegak hukum.
“Saya akan mendukung perusahaan Lingkar. Jika Pak Ganjar tidak minta maaf, bahkan jika Pak Ganjar masih kekeh merasa paling benar, maka kami (ormas MANTRA) akan melakukan demonstrasi di kantor Gubernur Jawa Tengah. Kami akan mengawal Lingkar Media Group untuk membuat laporan ke Mabes Polri agar diproses secara hukum dengan pasal perbuatan tidak menyenangkan,” tambahnya.
Ia pun mengkritisi sejumlah kebijakan Ganjar yang ia rasa tidak tepat.
Ditanya Penanganan Macet di Juwana, Ganjar : Persmu opo, Mediamu opo?
“Harusnya Ganjar bantu cari solusi. Ketika ada pembangunan yang memiliki dampak langsung ke rakyat harus dikaji secara mendalam dulu dampaknya. Jangan kayak gini, sudah bangun jembatan, eh dibarengi pula dengan perbaikan jalan. Yo macet udet-udet. Terus wartawan tanya solusi, kok malah dia marah-marah. Ra cetho!,” ucapnya.
Ia berharap, ke depan tidak ada lagi pejabat negara yang semena-mena pada rakyatnya. Termasuk kepada insan jurnalis yang bertanya soal kebijakan pemerintah. Karena pers nasional mengemban amanah Undang-Undang untuk memenuhi rasa ingin tahu masyarakat dan untuk melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum. (Lingkar Network | Koran Lingkar)