16 RT Terdampak Rob, Tanggul Laut di Kendal Belum Maksimal Atasi Banjir

KENDAL, Lingkarjateng.id – Beberapa wilayah di Kelurahan Bandengan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal tergenang rob hingga 20 centimeter. Padahal terdapat tanggul laut atau sabuk pantai yang dibangun untuk meminimalisir terjadinya banjir rob.

Kepala Kelurahan Bandengan, Sutarjo mengungkapkan, masih ada beberapa area di Bandengan yang terdampak rob, yakni di wilayah RW 3 ada 7 RT dan RW 4 ada 9 RT.

“Kalau rob sekarang paling hanya setinggi 20 centimeter. Tidak setinggi tahun-tahun kemarin,” kata Sutarjo.

Cegah Rob, Pembangunan Tanggul Laut di Kendal Mulai Dikerjakan

Meski belum maksimal, namun menurut Sutarjo adanya tanggul laut telah banyak membantu penanganan banjir rob yang ada di Bandengan.

“Alhamdulillah dengan adanya tanggul laut itu saat ini bisa mengurangi volume air rob. Sehingga rob dilingkungan pemukiman itu bisa berkurang,” paparnya.

Ia mengatakan, untuk kelanjutan pembangunan tanggul dan pedestrian, termasuk peninggian jalan di sebelah TPI sudah diusulkan ke Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Kendal. Diperkirakan akan terealisasi pada tahun 2024 mendatang.

“Titik fokus yang kita prioritaskan yaitu di wilayah TPI, karena sangat kumuh dan sudah kita usulkan untuk anggaran tahun 2024. Karena membutuhkan anggaran yang cukup banyak, jadi harus bertahap,” imbuh Lurah Bandengan.

Sementara itu warga setempat, Nurhuda mengatakan, keberadaan tanggul memang sudah mengurangi banjir rob, namun belum menyeluruh.

Selain tanggul, tambahnya, sebagian besar rumah dan jalan pemukiman juga sudah ditinggikan, termasuk pembangunan drainase.

“Banjir rob ini belum teratasi secara menyeluruh, karena program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) belum selesai. Pedestrian di sepanjang tepi sungai yang juga berfungsi sebagai tanggul, belum semuanya dibangun. Sehingga air rob dari sungai masih ada celah untuk meluber ke jalan,” ungkap Nurhuda.

Dirinya berharap, pembangunan program Kotaku segera diselesaikan, terutama kelanjutan pembangunan pedestrian. Karena jika tidak, banjir rob masih bisa masuk ke jalan, meskipun pompa air dioperasikan. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Similar Posts